Bengkulu: Forum Pelajar Indonesia (atau FOR) adalah kegiatan yang menyediakan ruang seluas-luasnya bagi pelajar tingkat SMA, SMK ataupun MA untuk berkreasi dan berinovasi menyampaikan ide dan gagasan mereka baik kepada Masyarakat, Pemerintah ataupun kepada Pelaku Bisnis. Forum ini merupakan Agenda tahunan yang sudah berlangsung sejak tahun 2009 dan diprakarsai oleh “Indonesia Student and Youth Forum (ISYF)” yang peduli terhadap aspirasi pelajar.
Pada tanggal 18-22 Desember 2013 yang lalu, Forum Pelajar Indonesia ke-5 (FOR-5) telah dilaksanakan di Jakarta. FOR-5 telah diikuti oleh 256 peserta dari 22 provinsi di seluruh Indonesia. Ajang bergengsi ini memiliki berbagai rangkaian kegiatan. Mulai dari Corporate Visit ke Microsoft Indonesia & Coca Cola Amatil, Financial Literacy oleh Allianz Indonesia, Talkshow dengan Tokoh-tokoh (Meet the Leaders), dan Berbagai kegiatan yang sulit untuk dilewatkan. Event ini mengusung tema "Ayo Kreatif Demi Indonesia" dan Isu yang dibahas pada Forum adalah "Merah Putih Gaya Gue (MPGG)"
256 Peserta ini sebelumnya telah melewati seleksi berupa seleksi video dan seleksi formulir. Pada seleksi video, calon peserta diharuskan mengupload video bertemakan "Cinta Tanah Air" dan harus berdurasi maksimal 30 detik. Setelah itu, para calon peserta harus mengisi formulir pendaftaran melalui website ISYF. Penilaian diarahkan pada Seleksi Formulir dan Seleksi Video.
"FOR adalah event yang bermanfaat dan juga bernilai. Selain bermanfaat dalam segi materi, secara sosial juga bermanfaat karena disini kami 256 pelajar se-Indonesia bersatu padu mengutarakan aspirasi untuk Indonesia yang lebih baik. Saya bangga menjadi bagian dari Forum Pelajar Indonesia." tutur Kontributor Kompasiana yang juga Peserta Forum Pelajar Indonesia Delegasi Provinsi Bengkulu, Muhammad Didit Prasodjo.
"Dan satu lagi." tambahnya "FOR itu event yang dapat membuka wawasan kita tentang Indonesia terutama bagi saya sendiri, maupun rekan-rekan saya 18 orang lainnya dari Provinsi Bengkulu. Disini kami bisa sharing tentang masalah-masalah yang terjadi di provinsi kami lalu dibahas dan dicari solusinya melalui program, tidak perlu program yang muluk tetapi program yang simpel dan bisa dilakukan oleh kita sebagai pelajar. Jadi melalui FOR, kita dapat menghilangkan stigma bahwa pelajar hanya diibaratkan sebagai 'anak kecil' yang opininya diacuhkan masyarakat, tetapi dapat memiliki kedudukan sebagai barometer perubahan bagi Bangsa kita, Bangsa Indonesia.
Penulis: Muhammad Didit Prasodjo
Asal Sekolah: SMA Negeri 1 Argamakmur
Provinsi: Bengkulu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H