Mohon tunggu...
Muhammad Daffa Haibat
Muhammad Daffa Haibat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Telkom

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Gesekan Psikososial Pasca Pemilu 2024

3 Juni 2024   21:20 Diperbarui: 3 Juni 2024   22:04 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila merupakan sebuah ideologi bangsa Indonesia dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara dimana seluruh masyarakat berpedoman kepada Pancasila. Di dalam makna Pancasila disebutkan bahwa seluruh komponen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mesti mengamalkan amanat yang akan datang. Artinya pengamalan nilai-nilai. Pancasila dikalangan generasi muda harus lebih mendalam sesuai dengan harapan bangsa kepada para generasi muda itu sendiri.

Pemilu sudah menjadi tradisi di Indonesia sejak 1955 untuk memilih anggota-anggota DPR. Yang kedua, 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan Konstituante. Dalam Maklumat X hanya disebutkan bahwa Pemilu yang akan diadakan Januari 1946 adalah untuk memilih anggota DPR dan MPR, dan bukan untuk pemilihan presiden.

Psikososial berarti hubungan sosial mencakup aspek psikologis meliputi pikiran, perasaan dan tingkah laku. Selain itu psikososial juga digunakan menggambarkan hubungan antara kondisi sosial seseorang dengan kesehatan mental emosional. Hal ini dapat di ilustrasikan jika sebuah keluarga pindah ke lingkungan rumah baru memiliki karakter masyarakat berbeda jauh dengan tempat tinggal sebelumnya.

Dua bulan berlalu setelah di lakukan Pemilu 2024, namun masih ada yang tidak terima dengan hasil jumlah suara akhir yang sudah umumkan, pada saat tersebut banyak terjadi gesekan sosial yang berdampak buruk pada Pemilu itu sendiri. Dampak tersebut tidak hanya terjadi di kalangan masyrakat, tetapi juga di sosial media, hal-hal yang bersifat profokatif seperti penggiringan opini, fitnah, dan kecaman menjadi salah satu alasan kurangnya pengetahuan dalam berpolitik, karena hal tersebut dapat menyebabkan konflik antar pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Gangguan psikososial ini sempat menjadi keresehan selama beberapa hari, karena peristiwa tersebut ditakutkan akan mengganggu kesatuan negara Indonesia, contoh seperti pada video berikut:

Mengingatkan pentingnya menghargai perbedaan pendapat orang lain dan untuk mendorong meningkatkan penghargaan dari generasi ke generasi dan dalam berbagai lingkungan. Dengan menjaga lisan dan perbuatan untuk tidak asal mengatakan atau melakukan sesuatu yang dapat mengganggu apa lagi memecah belah negara Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun