Merdeka Belajar merupakan gagasan dalam keadaan learning loss pandemi covid-19Â maupun perkembangan zaman, sebagai praktisi yang menjalankan merdeka belajar walaupun dalam waktu singkat ada beberapa kesan yang hadir dalam merdeka belajar yang terbagi dalam 26 episode yang diuraikan oleh Kemdikbud sebagai berikut
- Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar (USBN, UN, RPP, Zonasi).
- Kampus Merdeka (Prodi Baru, Sistem Akreditasi PT, PTN BH)
- Penyaluran Dan Penggunaan Dana Bos
- Program Organisasi Penggerak
- Guru Penggerak
- Transformasi Dana Pemerintah untuk PT
- Program Sekolah Penggerak
- SMK Pusat Keunggulan
- KIP Kuliah Merdeka
- Perluasan Program Beasiswa LPDP
- KM Vokasi
- Sekolah Aman Berbelanja Bersama SIPLah
- Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana
- KM dari kekerasan seksual
- Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar
- Akselerasi dan Peningkatan Pendanaan PAUD dan Pendidikan Kesetaraan
- Revitalisasi Bahasa Daerah
- Merdeka Berbudaya Dengan Dana Indonesiana
- Rapor Pendidikan Indonesia
- Praktisi Mengajar
- Dana Abadi Perguruan Tinggi
- Transformasi SMPTN
- Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia
- Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan
- Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan
- Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi. Penjabaran episode program lebih lanjut dapat diakses pada Sumber, https://kspstendik.kemdikbud.go.id/berita/detail/26-episode-merdeka-belajar-kemendikbudristek
Saya meyakinan saudara pembaca pasti mempunyai tanggapan kaget atau mengerutkan kening melihat satu persatu episode dalam program Merdeka Belajar, bagi saya pribadi ada beberapa program yang familiar namun ada beberapa yang baru pertama saya ketahui saat menulis artikel ini. suatu kewajaran jika terjadi validasi organisasi menjadi tiga kementerian dengan begitu luas cakupan tugas dan fungsi yang diemban, besar harapan kami program-program ini dapat disempurnakan dalam era kepemimpinan baru dan inovasi pengembangan baru kiranya masih bersinggungan erat dengan 26 episode "BerDampak" diatas, kami tidak menapik perubahan yang dilaksanakan karena itu adalah wujud dalam menjalankan kepercayaan dengan gaya masing-masing person maupun institusi toh semuanya berbuah kebaikan dalam kemajuan negara bangsa Indonesia.
Episode pertama dimulai dengan USBN persekolahan, saya meyakini dengan roh merdeka belajar dimana setiap materi dikelas berkembangan sesuai dengan kedalaman dan keinginan tahuan peserta didik dan lingkungan sekolahnya sehingga menjadi tepat jika asesment tidak disamaratakan tentunya ada konsekuensi masing-masing seperti yang dibicarakan oleh banyak pakar pendidikan maupun praktisi dilapangan. UN menjadi ANBK cukup baik berlangsung secara elektronik tanpa kertas-kertas lagi bahkan terlaksana di jenjang sekolah dasar, RPP menjadi ringkas (RPP 1 lembar) yang kemudian menjadi Modul Ajar kedepannya, mengenai Zonasi no coment.
Episode kesepuluh, perluasan Program Beasiswa LPDP, 2 dari 4 program yakni Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Kampus mengajar  membantu guru kelas pada daerah 3T dengan memperkenalkan kebijakan Kemdikbud mengenai Literasi Numerasi dalam pembelajaran yang disajikan mahasiswa peserta kampus mengajar dan dosen pembimbing lapangan. Pertukaran Mahasiswa Merdeka membuka wawasan mahasiswa sebagai kaum penggerak 2045 yang menyadari keberagaman negara bangsa Indonesia sebagai seorang calon pemimpin bangsa, mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta di tukar kampus tujuannya satu sama lain dan menemukan iklim yang baru bagi mereka. Artikel di media massa mengungkapkan rancangan Kem Dikti Saintek yang akan mengevaluasi pemanfaaatan LPDP, dari tanggapan masyarakat di media massa tik tok cukup banyak yang mendukung reposisi pemanfaaatan Dana Abadi pendidikan dalam LPDP tersebut, kita tunggu saja kebijakan kedepannya dalam kabinet baru.
Episode limabelas, KM dan PMM. banyak kisah kasih dalam episode ini karena dilaksanakan merata di seluruh wilayah Indonesia. Kurikulum Merdeka atau Kurma itu sendiri penyempuranaan dari K-13 tentu dengan adanya beberapa hal baru yang tergiang dalam pikiran kita CP, materi esensial, elemen, fase, P5 dan lain-lain. PMM menyajikan konsep pembelajaran Kurma dengan baik namun lumayan padat sehingga kita kerap kelelahan dalam menyelesaikannya. Pertimbangan pribadi PMM kiranya seperti Diklat Teknis minimal 20 JP/tahun ataupun persemester karena sebagai Pejabat fungsional dikaji juga persemester dan maksimal 20 JP bagi PPPK seperti ASN Teknis lainnya, kemudian juga dikembangkan Diklat Fungsional JF Guru sebagai bagian dari meningktkan kepercayaan diri Guru sebagai pejabat fungsional sehingga dapat senantiasa mengembangkan kompetensinya, misalnya Diklat Guru Pertama, Diklat Guru Muda, Diklat Guru Madya dan Diklat Guru Utama.
Episode tujuh belas Revitalisasi Bahasa Daerah, kita mengingat slogan Balai Bahasa (dulu Kantor Bahasa) Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah dan kuasai Bahasa Asing. Â Episode Praktisi Mengajar Duapuluh membuka peluang praktisi terjun langsung ke dalam kelas-kelas, dulu istilah kuliah tamu namun dipoles dengan beberapa kali pengembangan yakni penambahan jumlah pertemuan terjadwal secara khsusus bagi seorang praktisi yang berpengalaman dalam bidangnya untuk mengkaji mata kuliah, masih dalam bayangan kita seperti Artis cantik Prily Latuconsina sebagai Dosen Praktisi Mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi UGM dan praktisi lainnya.
Besar harapan pendidikan ke depannya lebih baik lagi saat kemdikbudristek dipecah, amin.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H