TikTok, sebagai salah satu platform media sosial paling populer di kalangan Generasi Z, Tidak hanya itu, demam Tiktok juga menyerang kepada semua kalangan baik anak kecil, orang muda, dan orang tua telah menjadi fenomena global. Dengan fitur video pendek yang menarik, TikTok menawarkan hiburan instan dan peluang untuk berekspresi. Namun, di balik keseruannya terdapat sejumlah dampak negatif yang memengaruhi perkembangan mental, sosial, dan emosional generasi muda. Artikel ini bertujuan untuk mengulas dampak negatif aplikasi TikTok bagi Gen-Z dari berbagai sudut pandang.
menghambat konsentrasi dan produktivitasSalah satu dampak signifikan adalah gangguan terhadap konsentrasi dan produktivitas. TikTok dirancang untuk memberikan konten tanpa henti, yang sering kali membuat pengguna kecanduan sampai lupa waktu. Menurut Jean Twenge, "generasi yang tumbuh bersama teknologi memiliki rentang perhatian lebih pendek". Penggunaan TikTok secara berlebihan dapat mengalihkan perhatian dari kegiatan penting seperti belajar,bekerja,istirahat,dan makan.
Mengancam risiko kesehatan mentalTikTok, sering kali memengaruhi kesehatan mental. tayangan terhadap konten yang tidak sesuai atau komentar negatif dapat menyebabkan stres,bullying,kecemasan, dan rendahnya kepercayaan diri. Studi menunjukkan bahwa algoritma TikTok sering kali memperkuat tekanan sosial dengan mempromosikan standar kecantikan tertentu, yang dapat berdampak buruk pada citra diri remaja generasi z.
Tayangan Konten yang Tidak SesuaiMeskipun TikTok memiliki aturan moderasi, banyak konten yang tetap lolos dan tidak sesuai peruntukan umur, Paparan konten yang mengandung kekerasan, pornografi,hoax atau ujaran kebencian dapat memengaruhi perkembangan moral dan etika pengguna generasi z.
kecanduan scroll terus menerusDengan adanya fitur infinite scroll di Tiktok, yang membuat anak-anak terus menonton tanpa sadar waktu berlalu. Hal ini dikarenakan orang bisa kecanduan scrolling oleh media sosial dirancang untuk membuat pengguna merasa senang dan terangsang, sehingga otak terus melepaskan dopamin, yang dimana kegiatan tersebut akan mengurangi produktivitas kegiatan harian.
5.Mengklasifikasikan orang-orang berdasarkan kelasSeperti standar Estetika dan Kesuksesan, Tiktok sering menampilkan standar tertentu, seperti kecantikan, gaya hidup mewah, atau kemampuan artistik tertentu. Pengguna yang memenuhi standar ini lebih mungkin mendapatkan pengikut dan pujian, sedangkan yang tidak memenuhi standar ini mungkin merasa terpinggirkan.
Hal ini menciptakan semacam stratifikasi sosial di platform media sosial seperti Tiktok, di mana kelompok tertentu dianggap "lebih unggul" daripada yang lain.
Cara Menanggulangi Dampak Negatif TikTok terhadap Gen-Z
TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial paling populer di kalangan Gen-Z. Namun, meskipun memberikan peluang kreatif dan hiburan, platform ini juga memiliki dampak negatif seperti kecanduan, konsumsi konten tidak mendidik, hingga tekanan sosial,Berikut adalah beberapa dampak baik TikTok bagi Generasi Z:
- Â Mendorong Kreativitas dan Ekspresi Diri
- Â Menjadi Sarana Belajar dan Edukasi yang Up to Date
- Â Membuka Peluang Karier dan Bisnis
- Â Mempercepat Adaptasi Teknologi.
Yupss meskipun TikTok memiliki manfaat dalam memberikan hiburan dan peluang kreativitas, dampak negatifnya terhadap Generasi Z tidak dapat diabaikan.Kesadaran dan pengelolaan waktu yang bijaksana dalam menggunakan aplikasi ini menjadi hal yang penting untuk mengurangi efek buruknya. Oleh karena itu peran orang tua, pendidik, dan masyarakat juga diperlukan untuk membimbing generasi muda dalam memanfaatkan teknologi secara sehat dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H