Limbah seperti serbuk gergaji, ampas tebu, dan kulit kacang yang biasanya hanya dibuang kini dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Ini memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus mengurangi tekanan pada tempat pembuangan akhir sampah.
4. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Pembakaran bahan bakar fosil adalah salah satu penyebab utama peningkatan emisi gas rumah kaca. Dengan menggunakan briket, emisi gas seperti karbon dioksida dan metana dapat dikurangi secara signifikan.
Briket juga dianggap sebagai bahan bakar karbon netral karena karbon yang dilepaskan selama pembakaran setara dengan karbon yang diserap oleh tanaman selama pertumbuhannya. Dengan demikian, penggunaan briket berkontribusi pada pengurangan dampak pemanasan global.
5. Sumber Energi Terbarukan
Briket dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena bahan baku utamanya adalah biomassa yang dapat diperbarui.
Selama sumber bahan baku seperti limbah pertanian dan perkebunan terus tersedia, briket dapat diproduksi secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Ini menjadikan briket sebagai pilihan yang lebih andal dibandingkan bahan bakar fosil yang cadangannya terus menipis.
6. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Penggunaan briket memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan limbah dan pentingnya bahan bakar ramah lingkungan. Dengan semakin banyaknya pengguna briket, kesadaran kolektif tentang pentingnya melindungi lingkungan pun meningkat.
Edukasi tentang manfaat briket juga membantu menciptakan pola pikir yang lebih berorientasi pada keberlanjutan, terutama di kalangan generasi muda.
7. Menurunkan Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi adalah sumber daya yang tidak terbarukan dan akan habis dalam waktu tertentu.
Dengan menggantinya menggunakan briket, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus memanfaatkan limbah organik secara maksimal.
Ini juga membantu mengurangi impor bahan bakar fosil, yang pada akhirnya meningkatkan ketahanan energi nasional.