Ayah saya adalah seorang supir truk tapi pengetahuannya lebih dari orang yang berpendidikan, saya selalu merasa kagum padanya, banyak pelajaran yang selalu bisa saya ambil darinya, dia hanyalah supir truk tamatan SMA tapi dia hebat dalam pelajaran seperti matematika, sejarah, bahasa indonesia, IPA dan beberbagai pelajaran lain.
Saya selalu bertanya kepada dia soal pelajaran yang tidak saya ketahui ketika masih sekolah dulu. dia sangat luar biasa apalagi dalam pelajaran sejarah saya sampai gak habis fikir dia belajar dari mana, hobinya adalah menonton acara kuis seperti one to be milllionaire, siapa berani , film dokumenter dan banyak lainnya, anehnya setiap ada pertanyaan di kuis itu dia selalu berhasil menjawab dengan benar saya sampai tercengang.
Dia juga sering menjelaskan tentang hewan" di film dokumenter bagaimana cara hewan itu hidup, cara mereka mencari makan, cara bertahan hidup tiap" hewan dan apapun yang saya tanyakan pasti bisa dia jawab dengan penjelasan yang sangat baik dan sempurna seperti seorang dosen yang menerangkan sesuatu kepada mahasiswanya. saya pernah bertanya darimana dia mempelajari semua itu, katanya dia belajar secara otodidak dengan menonton dan membaca. ya, dia sangat senang sekali membaca buku bahkan setiap pergi kerja selalu ada buku yang menemaninya di truknya, dia selalu membaca ketika ada sedikit waktu senggang untuk beristirahat.
Dia juga aktif dilingkungan tempat tinggal kami, dia juga aktif dalam pemilu dia pernah menjadi pps, kpps, ppk, sekarang dia menjadi ketua LSM di kelurahan kami, dia sangat pandai sekali berdebat dan beragumen dia sangat PD (percaya diri) sekali untuk berbicara di depan banyak orang, bahkan ketika pemilu tahun lalu dia sudah tidak ingin menjadi bagian dari anggota pemilu tapi lurah kami selalu memaksanya untuk ikut mendaftar karna dinilai sangat pantas untuk masuk dan ikut lagi dalam pemilu itu. tapi untuk pemilu kemarin dia tidak lolos dalam tes untuk menjadi PPK karena persyaratan untuk menjadi PPK telah diubah minimal S1.
Banyak anak muda yang selalu datang ke rumah hanya untuk meminta sarannya jika mereka ingin melakukan sesuatu. Wawasannya sangatlah luas bahkan teman"nya banyak yang bilang dia seperti seorang dosen dan bisa menjadi dosen kalo saja dia sekolah dulunya. Aku pernah bertanya padanya dia sangat cerdas kenapa dia tidak melanjutkan sekolahnya dan berkuliah ?
Dia dengan wajah sedih bercerita, katanya dulu dia merengek ke orang tuanya untuk berkuliah tapi orang tuanya tidak memiliki uang untk biaya kuliahnya, ditambah lagi saudaranya sangat banyak saudara dari istri pertama ayahnya berjumlah 8 orang dan saudara dari istri ke dua ayahnya 5 orang, ayahnya yang seorang PNS jaman dulu gajinya hanya seberapa untuk makan saja susah apalagi untuk kuliah mereka tidak sanggup. akhirnya saking kecewanya dia tidak bisa kuliah dia pergi merantau ke sulawesi tengah kurang lebih 10 tahun tak pernah pulang, sampai akhinya suatu waktu dia pulang kembali dan sangat bertekad jika memiliki anak nanti akan berusaha sekuat tenaga untuk kuliahkan anak"nya agar tidak merasakan seperti apa yang dia rasakan dulu, dan agar kehidupan anaknya jauh lebih baik dari pada dirinya.
Sekarang ucapannya jadi kenyataan saya berhasil lulus kuliah s1 saya dengan gelar SM (sarjana manajemen) dan adik kedua saya juga sekarang sedang proses menyusun skripsi dia mengambil jurusan PGSD untuk menjadi guru sekolah dasar, adik saya yang ke tiga sekarang masih SMP.
Saya mohon doanya dari teman" kaskus semoga impian ayah saya bisa tercapai yaitu menyekolahkan semua anaknya ke perguruan tinggi.Terkadang memang sangat miris ketika ada anak cerdas dan mau bersungguh-sungguh sekolah tapi terhalang oleh biaya sementara disisi lain ada banyak anak yang memiliki orang tua yang berkecukupan tapi tidak berniat untuk betul" belajar dan bersekolah. Tulisan ini saya persembahkan untuk ayah saya yang sangat luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H