Mohon tunggu...
M Dafa Rabbani
M Dafa Rabbani Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa PBA UIN Malang

ngopi, menulis, diskusi, traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengambil Keputusan Tergesa-gesa, Fatal Akibatnya!

7 Oktober 2019   12:40 Diperbarui: 7 Oktober 2019   12:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: 123clipartpng.com

Bimbingan dan konseling adalah badan konseling di ruang lingkup sekolah yang di dalamnya terdapat guru bimbingan dan konseling sebagai konselor yang menampung berbagai masalah positif maupun negatif yang dialami oleh siswa atau peserta didik. Karena masalah yang dialami oleh siswa tak melulu tentang masalah negatif siswa atau biasa disebut masalah kenakalan siswa yang melanggar aturan dan tata tertib, akan tetapi masalah yang positif sebagaimana yang telah disebut diatas sering dialami oleh siswa, apa maksud masalah positif di sini ?

Masalah positif adalah masalah yang berkaitan tentang akademis siswa. Misalnya masalah yang biasa dialami oleh siswa kelas akhir,  mereka bingung untuk meneruskan studi lanjut mereka. Maka dari itu guru bimbingan dan konseling harus menindak lanjuti problematika siswa yang berkenaan dengan asesmen dan diagnostik, serta memberi keputusan diagnostik yang tepat bagi peserta didik.

Berbicara tentang asesmen dan diagnostik adalah suatu hal yang lumrah dibahas dalam bimbingan dan konseling. Karena kedua item tesebut merupakan tindak lanjut dari penanganan masalah yang dialami peserta didik dan ditindak lanjuti oleh guru bidang bimbingan dan konseling. Kemudian guru bimbingan dan konseling memberikan treatmen yang menentukan langkah penanganan masalah peserta didik. Sebelum membahas treatmen, mari kita membahas lebih dalam tentang apa itu asesmen dan diagnostik dalam ranah bimbingan dan konseling.

Asesmen adalah mengukur suatu proses berjalannya konseling yang dilakukan konselor ketika sebelum kegiatan konseling, ketika konseling berlangsung, dan setelah kegiatan konseling dilaksakan, baik konseling individu maupun kegiatan konseling secara berkelompok. Hal ini dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling guna untuk menemukan faktor penyebab yang berujung menjadi problem bagi siswa. Maka dari itu asesmen merupakan suatu hal yang urgent dalam melakukan treatmen didalam kegiatan bimbingan dan konseling yang berlandaskan beberapa aspek, yaitu; aspek afektif, dan psikomotorik yang dikembangkan oleh seorang konselor atau guru dibidang bimbingan dan konseling.

Setelah guru bimbingan dan konseling melakukan sebuah asesmen suatu permasalahan, maka langkah selanjutnya adalah memberikan diagnostik. Sebelum memahami lebih dalam tentang apa itu diagnostik, mari kita kenali telebih dahulu tentang definisi diagnostik. Diagnostik adalah analisis suatu permasalahan untuk menetapkan faktor penyebab masalah berdasarkan hasil bukti yang telah teridentifikasi oleh konselor. Dengan dilakukannya kegiatan diagnostik, seorang konselor kemungkinan akan mengambil keputusan yang tepat dalam menangani permasalahan siswa.

Maka dari itu seorang guru bimbingan dan konseling tidak diperbolehkan untuk mengambil keputusan secara tergesa-gesa, karena akan mengakibatkan ketidak tepatan dalam menetapkan suatu treatment yang berdampak pada objek bimbingan dan konseling (siswa). Penanganan harus berlandaskan pengambilan keputusan yang tepat menurut kaidah asesmen dan diagnostik yang benar dan tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun