Tangerang Selatan -- "Komunikasi Organisasi", organisasi, baik kecil maupun besar, membutuhkan sistem komunikasi yang terstruktur dan terkoordinasi. Melalui komunikasi yang baik, informasi penting dapat disampaikan, tugas dapat didelegasikan, dan setiap individu dalam organisasi dapat berkontribusi sesuai perannya masing-masing.
Dalam praktiknya, komunikasi dalam organisasi memiliki beberapa unsur utama. Komunikator, sebagai sumber informasi, bertugas mengirimkan pesan kepada penerima melalui saluran tertentu, seperti email, rapat, atau pengumuman resmi. Penerima pesan kemudian memberikan umpan balik yang membantu menyempurnakan proses komunikasi tersebut. Umpan balik ini sangat penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan diterima dan dipahami dengan benar.
Arus komunikasi dalam organisasi dapat terjadi secara vertikal maupun horizontal. Komunikasi vertikal adalah komunikasi antara atasan dan bawahan, yang biasanya melibatkan instruksi, kebijakan, atau laporan. Sementara itu, komunikasi horizontal terjadi di antara individu atau kelompok dengan level hierarki yang setara, seperti antar kepala bagian atau anggota tim yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama.
Tidak hanya arus komunikasi, sifat komunikasi itu sendiri juga berperan besar dalam keberhasilan organisasi. Komunikasi formal, yang mengikuti jalur hierarki organisasi, dan komunikasi non-formal, yang seringkali lebih spontan dan tidak terstruktur, memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang dinamis. Keduanya memastikan informasi mengalir dengan lancar, baik melalui saluran resmi maupun melalui hubungan sosial di dalam organisasi.
Hubungan yang kuat antara komunikasi dan kinerja organisasi tidak bisa diabaikan. Organisasi yang mampu mengelola arus komunikasi dengan baik akan lebih mudah mengoordinasikan kegiatan, menghindari miskomunikasi, dan merespons perubahan dengan cepat. Pada akhirnya, komunikasi yang efektif adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik serta meningkatkan produktivitas seluruh anggotanya.
Dengan demikian, komunikasi dalam organisasi bukan hanya sekadar alat untuk bertukar informasi, tetapi juga merupakan instrumen strategis yang memengaruhi kesuksesan organisasi. Setiap organisasi perlu menanamkan pentingnya komunikasi yang baik dan mengelola arus informasi secara efektif untuk mendukung kinerja yang optimal.
Alasan saya beropini tentang buku "Komunikasi Organisasi" (Dr. Suranto Aw., M.Pd., M.Si) adalah karena saya mencari berbagai referensi tentang organisasi, baik internal maupun eksternal, dengan membaca buku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H