Tanjung Piayu? Dimana itu? Mugkin itulah yang menjadi kalimat pembuka pada saat saya menceritakan tentang Tanjung Piayu. Tanjung Piayu merupakan salah satu kampung tua yang terdapat di Pulau Batam. Ada apa disana? Ada yang menarik kah? Pertanyaan itu yang selalu ada dalam benak saya sehingga memutuskan saya mencoba untuk kesana. Perjalanan kali ini saya tidak sendiri namun bersama Agro dan adik sepupu saya, Emra.
Dari rumah tempat tinggal kami di salah satu perumahan Batam Centre kami menuju Perempatan Kepri Mall belok kiri lurus terus sampai bertemu simpang tiga Panbill Mall, dari simpang tersebut kami ambil ke kiri. Dari simpang tadi kami harus menempuh kurang lebih 14 Km untuk mencapai Tanjung Piayu. Perjalanan cukup mengasyikan karena di sebelah kiri jalan terdapat waduk yang menjadi pasokan air bagi warga Batam yang dikelola oleh ATB (Aditia Tirta Batam). Tapi sayang di pertengahan jalan menuju Tanjung Piayu masih ada jalan dengan kondisi yang berlubang karena kami kesana pada saat setelah hujan jadi banyak genangan air yang timbul di muka jalan membuat kami harus berhati – hati. Akhirnya setelah melewati jalan makadam kami jumpai lagi jalan yang mulusdan menanjak dan ternyata memang kami melalui jalan bukit (kalau kata orang sana namanya Bukit Kemuning). Pemandangan kanan dan kirisangat indah, lautan beserta gugusan pulau – pulau kecil yang nampak seperti mengambang. Kami berhenti jika ada tempat yang kami rasa bagus untuk diabadikan dalam foto.
Pemandangan Sepanjang jalan menuju Tanjung Piayu
Akhirnya kami menemui gapura bertuliskan Kampung Tua Tanjung Piayu. Setelah gapura ini jalan menjadi tidak beraspal, kami ikuti terus jalan tersebut dan ujung dari jalan itu adalah sebuah kampung tua bernama Tanjung Piayu, beserta pantainya yang cukup indah namun sayang kotor sebab pantai ini ternyata juga menjadi tempat yang biasa dikunjungi warga Batam untuk berlibur, duh, sayang sekali karena kurangnya kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan pantai.
Kami jalan menyusuri pantai ini, pantai tersebut memliki karang yang cukup indah, kami berfoto – foto disana. Setelah merasa puas disini kami pun beranjak pulang karena hari sudah sore menjelang malam.
Saat perjalanan pulang kami melihat sebuah sunset yang sangat indah, kami pun memarkirkan motor di lapangan bola. Kami abadikan sunset tersebut dengan latar laut, matahari jingga dan Jembatan Barelang I, tak henti – hentinya kami kagum dengan suasana tersebut. Setelah puas menikmati sunset dan hari juga sudah mulai gelap kami melanjutkan perjalanan pulang kami.
Perjalanan ini dilakukan pada tanggal 18 Februari 2012, semoga sudah ada perubahan disana sehingga potensi wisatanya pun bisa ditingkatkan
Temukan Indahnya Indonesia di http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H