Mohon tunggu...
Muhammad Catur Nugraha
Muhammad Catur Nugraha Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Young Engineer dan Tukang Ngelayap

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Papandayan Watermelon

27 Oktober 2014   23:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:32 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini berawal dari ajakan dari salah seorang teman penulis yang menginginkan menghabiskan waktu weekend-nya dengan kemping di salah satu gunung di wilayah Garut yaitu Gunung Papandayan.

So, pulang dari kantor setelah berkemas dengan barang perlengkapan standar pendakian gunung kami pun menuju Terminal Kampung Rambutan, dari sini kami naik bus menuju Garut dengan ongkos per orangnya Rp 42000

Kami tidak turun di Terminal Guntur tapi tepat di depan sebuah tempat karaoke Sigobing yang lokasinya sebelum lingkar tarogong. Dari situ kami dijemput oleh mobil pick up yang sudah dicharter sebelumnya dengan tarif Rp 300000 sampai ke Camp David.

Kami sempat berhenti terlebih dahulu di Pasar Samarang untuk berbelanja kebutuhan logistik yang dirasa masih kurang. Selain logistik kami juga membeli sebuah semangka untuk dimakan nantinya pada saat kami sampai di Papandayan.

Jam 05.30 sampailah kami di Camp David dimana saat itu suasananya masih sepi dari pengunjung. Saat itu hujan turun disertai dengan angin yang cukup kencang membuat tubuh terasa sangat kedinginan oleh karena itu kami masuk ke dalam warung yang terdapat di Camp David, biasanya warung – warung disana menyediakan tempat bagi pendaki yang ingin beristirahat, tidak usah bayar cukup dengan membeli makanan atau minuman hangat saja di warung tersebut.

Jam 08.45 hujan telah mereda, akhirnya kami memulai pendakian ini, dari Camp David berjalan sebentar sampailah kami di kawah Papandayan yang masih aktif itu dan menyemburkan asap dengan aroma belerang yang menyengat, kami pun sudah siap dengan masker untuk mengatasi hal tersebut.

Menuju Kawah

1414400271343241839
1414400271343241839
Berjalan di Kawah

Setelah kawah nantinya kita akan dihadapi oleh simpang dimana ke kiri adalah jalur ke Pondok Salada melewati hutan mati (lebih cepat waktu tempuh cuma terjal) atau ke kanan melewati jalur resmi (lebih lama waktu tempuhnya tapi landai dan aman). Kami ambil ke jalur kanan, jalan landai kemudian turun melewati sungai kemudian jalan menanjak lagi, karena hujan kami harus hati – hati karena jalur menjadi licin.

1414400327400280838
1414400327400280838
Jalan Landai Setelah Kawah

1414400359629751507
1414400359629751507
Jalan Turun Lalu Melewati Sungai

1414400675758219183
1414400675758219183
Jalur menanjak dan licin

Sampailah kami di Pos Gober Hut dimana rombongan pendaki harus melapor ke pos itu kepada petugas jaga sebelum memasuki Pondok Salada.

14144003941905449478
14144003941905449478
Lapor di Pos Gober Hut

3 jam mendaki sampailah kami di Pondok Salada, tempat untuk mendirikan tenda di Papandayan dan memang harus disini karena dilarang mendirikan tenda di Tegal Alun. Kami bekerja sama mendirikan tenda sebanyak 4 buah dan sebuah bivak untuk tempat memasak.

14144004302014040149
14144004302014040149
Pondok Salada

Pagi harinya kami beranjak menuju Tegal Alun, suatu tempat dimana kita bisa melihat rimbunnya edelweiss, untuk sampai kesana kita harus melewati hutan mati kemudian tanjakan terjal yang disebut Tanjakan Mamang. Setidaknya dibutuhkan 1 jam perjalanan untuk sampai Tegal Alun dari Pondok Salada.

Ketika sampai di Tegal Alun kami memotong Semangka yang kami beli kemarin kami pun makan dengan lahap semangka yang berasa manis itu. Selain makan semangka kami juga sangat menikmati indahnya edelweiss yang saat itu bunga sedang bermekaran.

14144005882051391913
14144005882051391913
Potong Semangka

14144006151402437788
14144006151402437788
Narsis Pakai Semangka

Setelah 1,5 jam bermain di Tegal Alun kami pun turun kembali ke Pondok Salada. Membuat makan siang lalu makan kemudian membereskan tenda dan perlengkapan lalu kami turun kembali ke Camp David.



Sungguh pendakian yang menyenangkan

Biaya untuk pendakian ini adalah sebagai berikut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun