Sebelumnya saya telah menuliskan Transportasi Menuju Merbabu Via Selo, maka pada tulisan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya bersama seorang teman ketika mendaki Gunung Merbabu melalui Jalur Selo pada bulan Mei 2014 lalu
Titik awal pendakian melalui Jalur Selo adalah di Dusun Pakis, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, disini terdapat 3 basecamp yang biasa dijadikan tempat pendaftaran sekaligus istirahat bagi pendaki. Pada waktu itu basecamp yang saya tuju adalah basecamp milik Pak Bari.
Basecamp Pak Bari
Setelah mendaftar lalu membayar tiket masuk Taman Nasional Gunung Merbabu sebesar Rp 4500, kami pun memulai pendakian ini.
Awal jalur masih berupa jalan yang datar namun diselingi dengan beberapa tanjakan yang tidak begitu curam, 40 menit berjalan sampailah kami di Pos 1 atau Pos Dok Malang, pos ini tidak begitu luas hanya bisa mendirikan paling banyak 3 buah tenda ukuran 4 orang.
Beranjak dari Pos 1 menuju Pos 2 saya dihadapkan oleh tanjakan curam sekaligus menikung yang dinamakan Tikungan Macan, sekitar 40 menit dari Pos 1 sampailah kami di Pos 2 atau dikenal sebagai Pos Pandaan.
Lanjut dari Pos 2 menuju Pos 3 pepohonan kini tidaklah lagi rimbun, dijalur ini didominasi oleh tumbuhan yang berduri jadi harus berhati – hati terlebih jalur yang terus menanjak. 60 menit berjalan dari Pos 2 sampailah di Pos 3 atau Pos Watu Tulis.
Dari Pos 3 menuju Pos 4 atau Sabana 1 adalah trek yang paling sulit ketika kita mendaki Gunung Merbabu Via Jalur Selo ini, dibutuhkan fisik dan mental yang prima untuk bisa sampai ke Pos 4 karena tanjakan yang begitu terjal dan kemiringan dari tanjakannya pun sangat tinggi. Kira – kira dibutuhkan sekitar 60 menit untuk sampai di Pos 4.
Pos 4 atau Sabana 1 adalah tempat yang begitu luas, disini kita bisa mendirikan puluhan tenda, dan pemandangan disini pun menakjubkan, kita bisa melihat Gunung Merapi dengan sangat jelas.
Namun, jika ingin lebih dekat lagi dengan puncak maka kita bisa nge-camp di Pos 5 atau Sabana 2, karena alasan tersebut kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Sabana 2, dibutuhkan waktu 40 menit dari Sabana 1 untuk sampai ke Sabana 2.
Sama seperti halnya Sabana 1, Sabana 2 ini juga merupakan tempat yang luas dan datar sehingga bisa mendirikan tenda dengan nyaman. Ketika sampai sini kami langsung mendirikan tenda, kemudian masak tuk makan malam lalu istirahat untuk pemulihan badan karena esok paginya kami akan summit attack menuju Puncak Gunung Merbabu.
Jam 04.00, kami sudah terbangun lalu bersiap untuk menuju puncak, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai Puncak Merbabu, Gunung Merbabu memiliki 7 puncak namun yang terkenal dan biasa dituju oleh para pendaki ada 3 yaitu Puncak Kenteng Songo, Puncak Syarif, dan Puncak Triangulasi yang merupakan titik tertinggi Gunung Merbabu.
Karena sempat dihadang badai ditengah perjalanan kami sampai di puncak jam 06.00, matahari seperti enggan untuk bersinar karena terhalang oleh kabut yang sangat pekat. Gunung Merapi yang kemarin kami lihat jelas pun tidak nampak, kami menunggu 2 jam hingga akhirnya kabut berkurang lalu matahari mulai muncul memberikan sinar hangatnya dan Gunung Merapi pun kembali terlihat jelas.
Sekitar 1 jam kami menikmati keindahan Gunung Merbabu dari puncak lalu kami putuskan untuk turun ke Sabana 2, kemudian membongkar tenda dan merapikan kembali barang bawaan ke dalam keril. Akhirnya kami pun turun kembali menuju Basecamp Selo, kira – kira perjalanan turun kami hanya menghabiskan waktu 3 jam saja.
Sungguh pendakian yang menyenangkan, Kompasianer mau mencoba?
Temukan Indahnya Indonesia di http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia