Mohon tunggu...
Muhammad Catur Nugraha
Muhammad Catur Nugraha Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Young Engineer dan Tukang Ngelayap

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cara Praktis dan Hemat Berlibur ke Dieng Bagi Karyawan Kantoran

21 November 2014   23:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 2086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dieng, diambil dari depan SMPN 2 Kejajar

Jadi ceritanya kamu adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan, rasanya kamu ingin berlibur ke suatu tempat yang indah. Eh, namun kamu terganjal dengan waktu libur yang hanya ada di Sabtu dan Minggu, mau pakai jatah cuti cuma ada 12 hari selama setahun, itu pun 6 harinya udah kepotong buat lebaran. Atau kamu gag dapat jatah cuti sama sekali sebab kamu baru bekerja belum 12 bulan secara terus menerus, karena berdasarkan UUK No. 13 Tahun 2003 Pasal 79 ayat 2 huruf C menyatakan hanya Karyawan yang sudah bekerja minimal 12 bulan yang berhak mendapat cuti tahunan 12 hari.

Haduh, bingung rasanya, gimana caranya berlibur tanpa harus cuti. Tapi di artikel ini saya coba memberikan solusinya kawan. Dan destinasi yang saya sarankan pun begitu indahnya, disana kamu bisa melihat telaga, kawah, candi dan tak ketinggalan golden sunrise pun juga bisa ada dapatkan.

[caption id="" align="aligncenter" width="616" caption="Dieng, diambil dari depan SMPN 2 Kejajar/Dok Pri"][/caption]

Caranya gimana nih? Beneran gag pake cuti?

Yes, Exactly, kamu bisa berlibur kesana tanpa cuti. Caranya adalah sebagai berikut

Banyak bus – bus dari Jakarta menuju Wonosobo namun sayangnya jam keberangkatannya itu masih pada saat jam kerja, umumnya bus – bus akan berangkat jam 15.00 – 16.30, namun ada juga bus yang berangkat jam 20.00 dan iniadalah satu – satunya, dia adalah Bus Damri, kita harus naik dari Poolnya di Kemayoran tepatnyadi Jalan Angkasa No.17. Ongkos untuk bis kelas patas AC adalah 102 ribu. Nanti kamu bakal sampai di Terminal Mendolo Wonosobo sekitar jam 10an. Dari terminal ini kita lanjutkan naik angkot atau mikrobis yang ke arah RSU Setyonegoro dimana disini adalah tempat ngetemnya bis Mikrobis yang ke Dieng. Ongkos untuk menuju Dieng adalah 10 ribu saja, lama perjalanan sekitar 1,5 jam , jangan khawatir, karena di waktu perjalanan menuju Dieng, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan indah yang memanjakan mata.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Bus Damri Patas Ac Kemayoran - Wonosobo/Dok Pri"]

Bus Damri Patas Ac Kemayoran - Jakarta/Dok Pri
Bus Damri Patas Ac Kemayoran - Jakarta/Dok Pri
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Mikrobis Wonosobo - Dieng/Dok Pri."]
Mikrobis Wonosobo - Dieng/Dok Pri.
Mikrobis Wonosobo - Dieng/Dok Pri.
[/caption]

Nah, itu kalo kamu naik bis, bisa juga kamu naik kereta, namun yang jadi masalah adalah tidak ada kereta yang langsung ke Wonosobo, jadinya kamu harus berhenti di Stasiun Purwokerto, Stasiun Kutoarjo atau bisa juga di Stasiun Prembun Kebumen, namun berdasarkan pengalaman saya sebaiknya kamu turun di Stasiun Purwokerto sebab disini lebih mudah mendapatkan mikrobis dengan tujuan Purwokerto dibandingkan dengan di Kutoarjo atau Prembun. Kereta yang berangkat setelah jam kerja kantoran diantaranya adalah Sawunggalih Malam, Senja Utama Yogya, Senja Utama Solo, dan Progo, kereta tersebut berangkat dari Stasiun Pasar Senen. Jika kamu berangkatnya dari Stasiun Jakarta Kota ada Kereta Serayu Malam yang berangkat jam 21.00, kereta ini melewati jalur selatan sehingga akan memakan waktu yang lebih lama.

Dari Stasiun Purwokerto kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Terminal Purwokerto dengan naik angkot, dari Terminal Purwokerto lanjutkan naik mikrobis tujuan Wonosobo, nantinya turun di alun – alun Wonosobo, biasanya disana ada mikrobis yang ke Dieng lagi ngetem.

Nah, sekarang kamu sudah sampai Dieng nih, baik itu naik kereta atau naik bis. Baiknya kamu cari homestay dulu buat leyeh – leyeh sebentar untuk mengembalikan energi yang sudah banyak terbuang di perjalanan. Di Dieng jangan khawatir, banyak homestay – homestay yang harganya tidak menguras kantong kamu. Rata – rata homestay di Dieng itu sekitar 75 ribu hingga 250 ribu per malamnya, dimana harga segitu bisa kamu bagi rata apabila kamu membawa teman, biasanya 1 kamar itu bisa di sharing untuk 3 orang. Makanya kalo ke Dieng minimal berdua biar budget kamu bisa lebih hemat kawan. Nah, leyeh – leyeh­ nya jangan kelamaan ya soalnya kamu sudah bisa menjelajahi indahnya Dieng. Oh iya, misalnya kamu berdua bersama teman, kamu bisa sewa motor untuk keliling seharian, biasanya biaya sewa motornya 125 ribu dari kamu masuk homestay sampai check out, tanya aja sama petugas homestay-nya pasti dibantu dicarikan motor untuk disewa. Kalo kamu ber 7, kamu bisa sewa mobil APV atau Kijang, dengan biaya sewa 500 ribu.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Homestay Nusa Indah, salah satu homestay dengan harga terjangkau/Dok Pri."]

Homestay Nusa Indah, salah satu homestay dengan harga terjangkau/Dok Pri.
Homestay Nusa Indah, salah satu homestay dengan harga terjangkau/Dok Pri.
[/caption]

Sebelum kamu memasuki tempat wisata, kamu harus membeli tiket terusan seharga 25 ribu, dengan tiket terusan tersebut kamu bisa mengunjungi 4 objek wisata di Dieng yaitu Candi Arjuno, Telaga Warna, Kawah Sikidang dan Dieng Plateau Theater (DPT). Nah, kalo udah megang tiketnya terserah deh mau dimulai darimana. Kalo saya sendiri lebih suka memulai dari Candi Arjuno, lanjut Kawah Sikidang, Telaga Warna, terus baru ke DPT, sebelum masuk ke DPT main – main dulu di Batu Ratapan Angin dimana kamu bisa melihat Telaga Warna dan Telaga Pengilon dari atas bukit. Nah, kalo udah mengunjungi semua tempat wisata baru deh ke DPT, disini kamu bisa melihat dan mengenal dekat dengan Dataran Tinggi Dieng melalui sebuah sinema documenter mengenai Dieng, tempat duduk nyaman, ber AC pula, jadi selain bisa nonton kamu juga bisa leyeh – leyeh. Oke, berarti kamu sudah mengunjungi tempat wisata yang terdapat di tiket terusan, selanjutnya kamu kembali ke homestay untuk beristirahat, jangan lupa mandi ya, biasanya homestay di Dieng sudah ada fasilitas water heater jadi jangan takut mandi kedinginan.

[caption id="" align="aligncenter" width="627" caption="Candi Arjuno/Dok Pri."]

Candi Arjuno/Dok Pri.
Candi Arjuno/Dok Pri.
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Kawah Sikidang, pengunjung sedang menyaksikan penjelasan dari seorang guide/Dok Pri."]
Kawah Sikidang, pengunjung sedang menyaksikan penjelasan dari seorang guide/Dok Pri.
Kawah Sikidang, pengunjung sedang menyaksikan penjelasan dari seorang guide/Dok Pri.
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Telaga Warna dan Pengilon diambil dari Batu Ratapan Angin/Dok Pri."]
Telaga Warna dan Pengilon diambil dari Batu Ratapan Angin
Telaga Warna dan Pengilon diambil dari Batu Ratapan Angin
[/caption]

Malam hari kamu dan teman – teman bisa menikmati waktu keliling Dieng (kalo kuat dingin) dan menatap ribuan bintang di langit, jika beruntung kamu bisa melihat milky way. Bisa juga kamu berinteraksi dengan orang – orang lokal yang ada disana, biasanya kalau malam hari, orang – orang Dieng akan berkumpul dan bercengkerama di tungku perapian, kan asik kalau ikutan nimbrung dengan mereka yang ramah dan murah senyum itu.

Jika sudah tidak ada aktifitas lagi maka sebaiknya tidur sebabmasih ada lagi satu agenda penting yang menjadi suatu keharusan apabila kamu ke Dieng yaitu melihat golden sunrise di Bukit Sikunir. Jam setengah 4 pagi kamu harus sudah Bangun dan bersiap menuju Sikunir, dengan motor atau mobil yang kamu sewa perjalan dari homestay ke Sikunir sekitar 30 menit, nantinya ketika kamu menuju Sikunir, kamu akan melewati Desa tertinggi di Jawa, nama Desa itu Desa Sembungan.

Nah, kalo sudah sampai Sikunir parkirin deh motor/mobilnya dipinggir Telaga Cebong, terus lanjutin deh trekking menuju puncak Bukit Sikunir, normalnya untuk sampai puncak sekitar 30 – 45 menit, gag usah buru – buru, nanti susah napasnya, jadi santai aja, alon – alon asal klakon.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Golden Sunrise di Sikunir/Dok Pri."]

Golden Sunrise di Sikunir
Golden Sunrise di Sikunir
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="627" caption="Gunung Sindoro - Sumbing dari Bukit Sikunir/Dok Pri."]
Gunung Sindoro - Sumbing dari Bukit Sikunir
Gunung Sindoro - Sumbing dari Bukit Sikunir
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="627" caption="Sering kabut menutupi pemandangan saat sunrise tiba/Dok Pri."]

Sering kabut menutupi pemandangan saat sunrise tiba/Dok Pri.
Sering kabut menutupi pemandangan saat sunrise tiba/Dok Pri.
[/caption]

Jika sudah sampai puncak tunggu beberapa menit, biasanya sunrise di Dieng muncul pada pukul 05.15, kalau sudah muncul mataharinya, silahkan takjub dan bersyukur karena kamu telah melihat keindahan alam Indonesia. Yaps, selamat.

Setelah puas melihat golden sunrise , saatnya kamu kembali ke parkiran, nah karena parkirannya di tepian Telaga Cebong, kamu bisa bernarsia ria disini lalu kembali ke homestay untuk persiapan check out.

Oh iya, tak lengkap rasanya jika kamu pulang dari Dieng tanpa membawa apapun untuk kerabat dekat kamu. Dieng memiliki oleh – oleh khas yang cocok untuk dibagikan kepada teman – teman anda, diantaranya adalah Manisan Carica, carica ini bentuknya seperti pepaya dan untuk mengkonsumsinya diolah menjadi manisan dalam bentuk cup kecil (3 ribu) atau cup besar (6 ribu) dan kini tak hanya dibuat manisan saja tapi juga sudah ada varian keripik dari buah carica.

Nah, oleh – oleh udah ada nih, saatnya kembali ke Terminal Mendolo, pada saat menuju Mendolo, kamu akan melewati daerah Longkrang, disini banyak yang menjual makanan khas Wonosobo yaitu Mie Ongklok. Kamu bisa berhenti dulu untuk mencoba mie yang rasanya sedap ini, oh iya untuk melengkapi dalam santap mie ongklok biasanya si penjual menyajikan juga sate kambing. Harga satu porsi mie ongklok hanya 6 ribu saja, untuk satenya 10 ribu.

Nah, sesampainya di Mendolo, silahkan pilih bus yang kamu suka ada Sinar Jaya (95 ribu), Damri (102 ribu), Malino Putra (100 ribu), Pahala Kencana (100 ribu) dan ini yang paling saya suka Rosalia Indah (110 ribu, benar – benar Executive Class dengan fasilitas Seat 2-2 reclining seat, AC, TV, Foot Rest, Toilet, Selimut dan Service makan 1 kali di Rumah Makan Kedung Roso, Brebes), umumnya keberangkatan bus akan dimulai dari jam 15.30 – 17.30, dan sampai di Jakarta jam 5 pagi apabila perjalanan lancar.

Oh iya, sebagai gambaran berapa sih yang harus kamu habiskan apabila kamu pergi ke Dieng dengan mengurus sendiri tanpa ikutan Tour and Travel

Pengeluaran Pribadi untuk transport (jika naik bus)

·Bus Damri Patas AC Kemayoran – Wonosobo = 102 ribu

·Mikrobis Mendolo – RSU Setyonegoro atau bisa juga ke alun2 Wonosobo = 3 ribu

·Mikrobis ke Dieng = 10 ribu

·Mikrobis ke Wonosobo = 10 ribu

·Angkot ke Terminal Mendolo = 3 ribu

·Bus Rosalia Indah Executive Class Wonosobo – Jakarta Lebak Bulus = 110 ribu

·Total = 238 ribu

Pengeluaran Pribadi untuk transport (jika naik kereta)

·Anggap kita naik kereta yang paling murah yaitu kereta Serayu Malam yang berangkat dari Stasiun Jakarta Kota = 35 ribu

·Angkot Stasiun Purwokerto – Terminal = 3 ribu

·Charter elf (jika kamu pergi berombongan 10 – 15 orang), Purwokerto – Dieng per orangnya dikenakan = 25 ribu

·Total = 126 ribu

Pengeluaran selama di Dieng (noted : jika kamu pergi berdua)

·Homestay 1 kamar = 150/2 = 75 ribu

·Tiket terusan = 25 ribu

·Makan 3 kali= 60 ribu

·Sewa motor = 100/2 = 50 ribu

·Total = 210 ribu

Jadi total pengeluaran kira – kira adalah 448 ribu (naik bus) atau 336 ribu (naik kereta), jauh lebih murah dibanding jika kamu ikutan tour and travel yang rata – rata mematok harga 650 – 800 ribu per tripnya

Note : naik kereta adalah opsi yang baik apabila kamu bepergian secara rombongan, jadi sesampainya di Purwokerto langsung bisa mencharter elf atau mikrobis langsung ke Dieng. Kalo kamu Cuma pergi berdua aja naik kereta, waktu kamu habis dijalan sebab kan elf atau mikrobisnya bakal ngetem dulu sampai penumpang penuh.

Nah, jika kamu sudah membaca artikel ini tunggu apalagi, ayo angkat tas mu dan lihatlah Indonesia mu yang indah.

Note : saya selesai membuat artikel 1 hari sebelum pengumuman kenaikan harga BBM subisidi oleh Presiden, jadi untuk harga – harga yang dicantumkan di artikel ini kemungkinan ada perubahan. Namun hal itu tentunya tidak harus membuat kita berhenti menjelajahi indahnya Indonesia.

Salam

Kawan mu

Muhammad Catur Nugraha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun