Kira – kira 1,5 jam kami habiskan waktu di Pura Ulun Danu Beratan  udara yang sejuk membuat kami sangat betah berlama – lama disini namun masih ada destinasi lainnya yang harus kami kunjungi yaitu Danau Batur.
Lalu, keluarlah kami dari area Pura Ulun Danu Beratan untuk menuju Danau Batur, sebelum mengemudikan motor saya mengaktifkan kembali GPS sebagai petunjuk arah jalan.
Kami mengikuti arah petunjuk yang diperlihatkan oleh GPS, ya kami melewati daerah Kintamani, indah sekali panoramanya dengan persawahan sistem subaknya yang terkenal itu. Oh iya, kami juga melewati jembatan Tukad Bangkung, jembatan ini diresmikan oleh Presiden SBY pada tahun 2006, jembatan ini menghubungkan 3 kabupaten yaitu Badung, Buleleng, dan Bangli. Sepertinya dari panjangnya bisa dikatakan bahwa Jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Pulau Bali, wow keren, kami bisa melewati Jembatan ini. Kami berhenti sejenak dan mengambil foto dan langsung beberapa pedagang jagung rebus mendekati kami.
[caption id="attachment_371360" align="aligncenter" width="560" caption="Jembatan Tukad Bangkung"][/caption]
Kemudian kami memasuki jalan desa yang ternyata nama desa tersebut sama dengan nama saya, Desa Catur. Berhenti dulu untuk mengambil foto di Desa Catur.
[caption id="attachment_371362" align="aligncenter" width="800" caption="Pemandangan di Desa Catur"]
Lalu kembali jalan hingga berjumpa dengan simpang 3, sempat kebingunan namun beruntung ada seorang bapak yang sedang melintas disana, lalu saya tanyakan arah ke Danau Batur, bapak itu menunjukan arah kanan lalu kami ikuti, dan benar saja baru berjalan dari simpang tadi sudah mulai nampak Danau Batur dari kejauhan di sebelah kiri.
Kami mengikuti plang petunjuk menuju tepian Danau Batur, akhirnya jam 15.15 WITA sampailah kami di tepian Danau Batur. Baru saja memarkirkan motor kami langsung disambut oleh ibu – ibu yang mengaku guide sekalian nyambi jualan pernak – pernik souvenir. Dengan segala bujuk rayunya ia meminta saya untuk membeli jualannya, akhirnya saya pun mengalah tapi dengan syarat si ibu memfoto kami berdua dengan latar Danau Batur dan Gunung Batur. Hanya sebentar saja kami disini, sebenarnya dari sini bisa saja dilanjutkan mengunjungi Trunyan namun karena berdua saja kami tidak sanggup untuk ongkos menyeberangi Danau Batur ke Trunyan, jadinya kami beranjak dari sini untuk melanjutkan perjalanan menuju Tanah Lot.
[caption id="attachment_371363" align="aligncenter" width="560" caption="Danau Batur dengan latar Gunung Batur"]
[caption id="attachment_371364" align="aligncenter" width="560" caption="Penulis dan adik di Danau Batur"]
Perjalanan Menuju Tanah Lot
Dari Danau Batur kami segera ke Pantai Tanah Lot yang terkenal dengan pura tebing pantainya serta panorama sunsetÂ-nya.