Mohon tunggu...
Muhammad Chory
Muhammad Chory Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro Angkatan 2018

Mahasiswa Universitas Diponegoro Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Memberikan Altenatif Solusi dalam Penyerapan Air

6 Agustus 2021   13:13 Diperbarui: 6 Agustus 2021   13:49 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Altenatif Solusi dalam Penyerapan Air (dokpri)

Kedungmundu, Semarang (07/08) - Tingginya curah hujan akhir-akhir ini, mengakibatkan terjadinya genangan air di suatu wilayah cukup banyak. Curah hujan sendiri merupakan air hujan yang jatuh ke permukaan bumi selama periode waktu tertentu (Foresteract, 2019). Akibat tingginya curah hujan tersebut, maka potensi air yang tidak tertampung akan mengakibatkan fenomena banjir di suatu wilayah. 

Melihat adanya peluang terjadi banjir, sebagai mahasiswa sudah sepatutnya peduli dan khawatir dengan keadaan yang akan terjadi. Mengingat hal tersebut, memungkinkan nantinya dapat terjadi di wilayah tempat mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 berada, terlebih jika wilayah tersebut minim adanya tempat penyerapan air. 

Potensi yang ada dimanfaatkan mahasiswa tersebut untuk melakukan survey wilayah dimana mahasiswa itu ditempatkan, yakni di RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu. Hasil survey yang didapat yakni wilayah tempat mahasiswa KKN tersebut minim adanya penyerapan air, hal tersebut dikarena hampir seluruh wilayahnya didirikan bangunan tempat tinggal warga, sehingga air yang jatuh tidak tahu harus mengalir kemana. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 yaitu M.Chory Firdaus yang merupakan Mahasiswa Teknik Universitas Diponegoro memiliki inisiatif untuk membuat lubang biopori sebagai alternatif penyerapan air. 

Biopori sendiri adalah lubang peresapan yang biasanya berdiameter 10-30 cm dan salah satu fungsinya untuk mencegah banjir dengan mengalirkan air kembali ke tanah (Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, 2020). Dengan menciptakan lubang biopori, air akan mengalir ke dalam tanah, sehingga air tidak akan menggenang dan tidak menyebabkan banjir di wilayah RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu. Kemudian hal yang dapat dilakukan pula dari membuat lubang biopori, yaitu dengan menimbun sampah organik (daun-daun) dengan jumlah secukupnya ke dalam lubang biopori untuk menghasilkan kompos yang nantinya dapat dimanfaatkan.

(dokpri)
(dokpri)

Lubang biopori yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 berlokasi di beberapa titik yang memungkinkan terjadinya genangan air pada RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu. Sebelum dilaksanakan, mahasiswa tersebut terlebih dahulu melakukan diskusi bersama salah satu warga di Kelurahan Kedungmundu.

(dokpri)
(dokpri)

Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas air di daerah RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu sehingga dapat membuat ketercukupan air untuk masyarakat sekitar. Kemudian masyarakat akan dapat memahami pembuatan lubang resapan air biopori untuk mengurangi terjadinya genangan air.

Penulis : M.Chory Firdaus

DPL        : drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp.Perio

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun