Kedungmundu, Semarang (06/08)Â - Sejak diumumkannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia yakni pada tanggal 2 Maret 2020, dimana hingga per 6 Juli 2021 kasus ini telah mencapai positif sebanyak 2.345.018 jiwa, sembuh sebanyak 1.958.553, dan korban meninggal sebanyak 61.868 (Covid19, 2021). Angka tersebut bukanlah angka yang sedikit, dan diperlukan adanya penanganan khusus guna menekan laju pertambahan dari kasus Covid-19. Penanganan khusus dapat dilakukan melalui upaya penjagaan diri individu, yakni dengan menerapkan 5 M, diantaranya Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas (DJKN Kemenkeu, 2021). Upaya lain dapat dilakukan dengan menjaga tingkat steril dari lingkungan sekitar, hal ini dapat dilakukan salah satunya langkah disinfeksi.Â
Disinfeksi sendiri merupakan tindakan mematikan mikroorganisme pathogen yang dapat menginfeksi manusia atau makhluk hidup lainnya, menggunakan bahan serta metode tertentu (Unair News, 2020). Langkah inilah yang dirasa tepat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip, M.Chory Firdaus mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro untuk diterapkan di wilayah KKN. Hal ini bukanlah tanpa alasan, mengingat wilayah penempatan KKN yakni RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu merupakan wilayah dengan kasus Covid-19 yang cukup tinggi, sehingga langkah disinfeksi melalui penyemprotan disinfektan diharapkan akan menekan jumlah penyebaran Covid-19 di wilayah RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu.
"Malam hari kemarin ada salah satu warga RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu yang meninggal dunia dikarenakan terpapar oleh Covid-19, dan terdapat beberapa warga yang saat ini sedang menjalankan isolasi mandiri. Dari hal ini, dibutuhkan penanganan segera dalam menanggulangi peningkatan Covid-19", ujar Ketua RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu, Rabu (07/07).
Dengan dilakukannya penyemprotan disinfeksi oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 di wilayah RT 03/RW 02 Kelurahan Kedungmundu, diharapkan akan membawa manfaat terhadap pengurangan penyebaran wabah virus Covid-19, dimana lingkungan tersebut nantinya akan lebih steril karena mikroorganisme dan bakteri pathogen berkurang jumlahnya akibat mati. Sehingga nantinya masyarakat akan merasa aman dan nyaman dalam menjalankan program prosedur kesehatan pencegahan Covid-19.
Penulis : M.Chory Firdaus
DPL Â Â Â Â : drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp.Perio
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H