Mohon tunggu...
mcDamas
mcDamas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Orang biasa (seperti kebanyakan rakyat Indonesia) yang sok ikut kompasiana meskipun terbata-bata. Bila teman bersedia, klik juga http://kitabiza.com, http://lampungsae.com, http://inacraftmart.comdan http://englishsolutioncenter.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Berkat Ahok, JIExpo Akhirnya Bayar Dividen ke Pemda DKI

29 Maret 2013   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:02 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13645223641493035785

Jakarta International Expo (JIExpo) atau yang lebih dikenal dengan Arena Pameran Kemayoran yang selama ini identik dengan acara tahunannya Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta akhirnya mau membagi deviden setelah selama bertahun-tahun tidak pernah melakukannya. "Dividen sudah ada. Kita akan dibagi. Jadi setelah selama bertahun-tahun tidak ada, akhirnya dibagi juga dividennya. Dari (keuntungan) Rp 10 miliar, DKI hanya kebagian Rp 1,7 miliar," kata Ahok usai RUPS JIExpo di Kemayoran, Jakarta, Kamis (28/3). JIExpo adalah perusahaan keluarga Hartati Murdaya Poo yang mendapatkan hak mengelola kawasan pameran dari Pemda DKI setelah pengelola lama, PT Jakarta International Trade Festival (JITF) dinyatakan pailit. Keluarga Hartati Murdaya sudah mengelola pusat pameran Kemayoran ini sejak 2003. PT JIExpo merupakan perusahaan keluarga, yang di dalamnya ada sebagian kecil saham milik Pemprov DKI, dan Pemprov DKI tidak berniat sedikit pun untuk menambah besaran saham di perusahaan miliki Murdaya W Poo ini, kata Ahok. Sejak 2003 itu pula perusahaan Hartati Murdaya belum pernah membagikan deviden kepada Pemda DKI yang memiliki saham sebesar 13,1 persen. Baru setelah pemerintahan DKI "diambil alih" oleh Jakarta Baru dengan duet pemimpin Jokowi-Ahok, PT JIExpo mulai mau membuka diri. Seperti kita tahu, beberapa saat lalu saat penyusunan draft untuk pengajuan APBD DKI, Ahok "menyemprot" birokrasi DKI terutama Dinas Penanaman Modal Daerah dimana dalam rapat tersebut Ahok menemukan keanehan bahwa Pemda DKI harus membayar Rp. 5 milyar setiap tahun untuk bisa menggelar stand di area Pekan Raya Jakarta. Mendapati hal tersebut, Ahok pun "marah" dan memerintahkan "anak buahnya" untuk menghapus anggaran tersebut dan kalau perlu mengganti pengelola Pekan raya Jakarta. Gertakan ini rupanya ampuh untuk membuat PT JIExpo merubah modus bisnisnya dari tertutup dan selalu mengatakan rugi menjadi terbuka dan mau menggelar RUUPS dengan hasil Pemda DKI akhirnya menerima pembagian saham sebesar Rp. 1.7 milyar. Lumayan. Sumber gambar: rumah.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun