Mohon tunggu...
mcDamas
mcDamas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Orang biasa (seperti kebanyakan rakyat Indonesia) yang sok ikut kompasiana meskipun terbata-bata. Bila teman bersedia, klik juga http://kitabiza.com, http://lampungsae.com, http://inacraftmart.comdan http://englishsolutioncenter.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang Bisa Diharapkan dari Para Caleg Artis

28 April 2013   18:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:28 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1367149029422023438

sumber: merdeka.com Untuk menghadapi Pemilu 2014 yang akan datang, banyak partai politik yang sengaja menggaet artis sebagai calon anggota legislatif (caleg). Lalu apa yang bisa kita harapkan dari para artis ini setelah mereka duduk mewakili kita (rakyat) di parlemen? Artis sengaja direkrut oleh parpol sebagai alat untuk menjaring (vote getter). Jalan pintas ini dilakukan oleh para parpol karena mereka memang tidak bisa mengelola partai. Partai oleh mereka sekedar dijadikan kendaraan untuk menuju ke kekuasaan (menjadi anggota parlemen atau menjadi anggota kabinet). Bila kita cermati, saat ini tidak ada satupun partai yang layak untuk kita pilih. Dari sisi ideologis, memang nampaknya ada perbedaan ideologi diantara mereka: ada partai Islam, partai nasionalis, partai nasional relijius dan sebagainya. Tetapi ideologi tersebut tak lebih sekedar pembeda pada berkas akte pendirian partai atau topeng untuk menipu para konstituen. Dalam prakteknya, mereka berideologi sama: uang atau duit. Semua yang diperjuangkan oleh para anggota partai (anggota parlemen) ujung-ujungnya adalah uang. Mereka mengkapling-kapling proyek yang kemudian menjadikan proyek-proyek tersebut (yang kadang proyeknya juga fiktif) sebagai medium merampok uang APBN yang notebene adalah uang rakyat. Dengan mindset seperti itu, mustahil bagi mereka untuk bersedia berjibaku memperjuangkan aspirasi rakyat. Kenyataan membuktikan, para anggota parlemen yang kita pilih sebagai wakil kita di parlemen selama ini cenderung lupa bahwa mereka duduk di gedung tersebut karena kita, rakyat yang memilih. Yang kita saksikan justru setelah mereka menjadi anggota parlemen, mereka menjaga jarak, angkuh dan borju. Mereka berlomba pamer mobil mewah, jam tangan mewah, apartemen mewah, busana mewah, tas mewah, parfum mewah dan sejenisnya. Jarang sekali kita lihat para anggota tersebut blusukan menemui rakyat, mendengar dan mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh rakyat. Apalagi saat ini caleg-caleg (terutama para artis) yang terdaftar untuk Pemilu 2014 nanti adalah mereka yang sangat berpotensi menjadikan gedung parlemen dan jabatan wakil rakyat sekedar untuk mejeng. Lebih tragis lagi, contoh yang mereka berikan setelah menjadi anggota parlemen adalah kehidupan rumah tangga mereka yang hancur dan berujung perceraian. Belum lagi dari sisi rekam jejak, para artis yang didaulat sebagai calon wakil rakyat oleh beberapa partai tidak memiliki bekal pendidikan politik yang memadai. Mayoritas mereka direkrut tanpa melalui pembinaan parpol. Dengan minimnya kualifikasi para artis tersebut, maka sulit mengharapkan keberadaan mereka untuk bisa bekerja secara optimal memperjuangkan kepentingan rakyat. Ini semua bukan apriori tetapi kenyataan menunjukkan demikian! Berikut ini adalah daftar artis yang diusung partai politik: Partai Amanat Nasional: 1. Primus Yustisio 2. Eko Hendro Purnomo 3. Diky Dharmawan 4. Ikang Fauzi 5. Marissa Haque 6. Desi Ratnasari 7. Hengki Kurniawan 8. Jeremy Thomas 9. Anang Hermansyah Partai Gerindra: 1. Jamal Mirdad 2. Rachel Maryam 3. Irwansyah 4. Bella Saphira 5. Rahayu Saraswati 6. Riefian "Seventeen" 7. Moreno Soerapto 8. Bondan Winarno 9. Biem Benyamin Partai Kebangkitan Bangsa: 1. Arzetti 2. Ridho Rhoma 3. Krisna Mukti 4. Said "Bajaj Bajuri" 5. Mandhala Shoji 6. Theodira Meilani Setyowati 7. Iyeth Bustami Partai Nasdem: 1. Doni Damara 2. Jane Shalimar 3. Mel Sandy 4. Melly Manuhutu 5. Ricky Subagja 6. Sarwana Partai Demokrat: 1. Yenny Rahman 2. Anwar Fuady 3. Dede Yusuf 4. Vena Melinda 5. Inggrid Kansil Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: 1. Yesy Gusman 2. Edo Kondologit 3. Nico Siahaan 4. Sonny Tulung 5. Rieke Diah Pitaloka Partai Persatuan Pembangunan: 1. Angel Lelga 2. Mat Solar 3. Emilia Contesa 4. Okky Asokawati Partai Golkar: 1. Tantowi Yahya 2. Nurul Arifin 3. Charles Bonar Sirait Partai Hanura: 1. David Chalik 2. Gusti Randa 3. Andre Hehanusa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun