[caption id="attachment_309359" align="aligncenter" width="600" caption="gambar: merdeka.com"][/caption]
Gita Wirjawan resmi mundur sebagai Menteri Perdagangan efektif mulai 1 Februari 2014; demikian kabar terkini di media yang mengutip pernyataan Gita dimana konferensi persnya digelar pukul 11.00 WIB di Kementerian Perdagangan.
Gita Wirjawan adalah salah satu dari 11 peserta Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat. Sebenarnya sejak tahun kemarin, sesaat setelah namanya santer masuk sebagai peserta Konvensi, Gita pernah dikabarkan mundur dari posisi Mendag, tetapi isu tersebut ditepis baik oleh Gita sendiri maupun oleh Jubir Presiden, Julian Pasha.
Kegalauan Gita untuk memilih mundur atau tidak saat itu disebabkan adanya beberapa tanggung jawab yang harus dia selesaikan mulai dari pertemuan APEC di Bali hingga sidang WTO, sehingga belum ada titik temu yang tepat untuk menentukan keputusan mundur.
Setelah kini semuanya sudah terlaksana, Gita merasa bahwa tanggung jawabnya sebagai Mendag sudah selesai dan karenanya ia memantapkan hati untuk mundur dari posisinya. Alasan selanjutnya mengapa ia mantap mundur saat ini karena ia merasa keikutsertaannya dalam konvensi capres Demokrat sangat menyita waktu sehingga ia tidak bisa fokus menjalankan tugasnya sebagai menteri; maka Gita akhirnya harus memilih salah satu.
Mengikuti konvensi, menurut Gita memiliki nilai sangat penting bagi dirinya karena keikutsertaannya ini demi kepentingan bangsa. Ia merasa harus mencurahkan seluruh energi dan waktu untuk menyukseskan konvensi yang mulia tersebut. Apalagi bila ia berhasil memenangkan Konvensi ini, maka ia otomatis akan maju menjadi Capres dari Partai Demokrat di Pilpres mendatang.
Kepada penggantinya di Kementrian Perdagangan, Gita yang sebelumnya menjabat sebagai BKPM, berpesan agar ia mampu menstabilkan harga kedelai, daging sapi yang akhir-akhir ini bergejolak tajam. Selain itu, penggantinya juga harus terus mengawal kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat, terutama yang menyangkut kebijakan yang telah dia ambil berkaitan dengan WTO, RUU Perdagangan, dan Permendag.
Bagi publik, sebenarnya posisi Gita sebagai Mendag sangat penting, tetapi bagi Gita mengikuti Konvensi Partai Demokrat lebih penting terutama mengingat kelanjutan karir politiknya setelah era SBY selesai.
Semoga pililhan Gita Wirjawan untuk mundur dari posisi Mendag memang tepat dan bukan karena untuk menghindar dari masalah impor beras Vietnam yang saat ini tengah menjadi isu panas.
