Ini ada pendapat dari seorang teman yang biasa menulis mengenai apa yang disebut cerpen, cerita pendek. Dalam tulisan itu perlu ada tokoh, konflik, alur dan penyelesaian. Kemudian ditambahkan bahwa cerita itu bukan artikel dan juga bukan sekedar berita. Nah, sumber cerita bisa jadi dari kisah nyata. Penting menampilkan tokoh, alur dan pesan dalam tulisan. Semoga bisa jadi panduan untuk menulis cerpen di kemudian hari ya.
Mengenai artikel, wah, ini sepertinya tulisan yang lebih berat ya, karya tulis lengkap. Aku memang belum pernah memuat karya tulis lengkap. Satu-satunya tulisan mendalam yang pernah kubuat adalah skripsi. Selebihnya, menulis untuk kampanye isu anak/Pekerja Rumah Tangga Anak itu disajikan dengan data yang ada dan penjelasan tujuan kampanye. Paling itu tulisan yang yang selama ini aku buat. Ada juga tulisan tentang topik-topik pendidikan yang sebenarnya membahas buku-buku yang sedang kubaca kemudian ditambahkan dengan pengalaman sendiri. Tapi, apakah ini disebut artikel? Aku tidak berani mengatakan artikel, takut salah menggunakan istilah itu.
Jadi, saat ini aku hanya menulis dulu, tidak bisa mengatakan apakah tulisan ini masuk kategori yang mana supaya tidak berhenti menumpahkan ide-ide. Kalau nanti dapat masukan, bagus juga untuk terus belajar mengenai ilmu tulis-menulis. Benar ya, kita perlu banyak membaca supaya tahu informasi yang tepat. Membaca untuk menulis, menulis untuk dibaca. Bagus banget alur ini.
Salam menulis (dan membaca),
Beti.MC
Malang, 5 Desember 2017