Mohon tunggu...
Ayub Abner Martinus Mbuilima
Ayub Abner Martinus Mbuilima Mohon Tunggu... -

Pastor Indonesia Fukuin Kyokai

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kuasa Gomenasai dan Sikap Menunduk

10 Mei 2016   16:58 Diperbarui: 10 Mei 2016   17:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Minta Maaf harus Menjadi Budaya

Kebiasaan manusia pada umumnya adalah ingin menang sendiri. Kebiasaan ini muncul oleh karena  hasrat untuk mempertahankan harga diri. Harga diri manusia yang ingin menang sendiri dipicu oleh paradigma bahwa nilai diri kita ditentukan oleh bagaimana orang lain memperlakukan diri kita. Jika kita mengalah dan cepat meminta maaf maka orang lain akan mempermainkan kita dan menginjak nilai diri kita. Padahal seharusnya nilai diri kita bukan ditentukan oleh penilaian orang terhadap kita, namun  nilai diri itu sudah ditanamkan oleh Allah dalam diri kita. Alhasilnya adalah nilai diri itu akan mengeluarkan kualitas hidup yang baik. Akibatnya hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang.

Berkaitan dengan hal diatas, ada satu kata yang sering kali menjadi senjata pamungkas dalam kebiasaan yang ada di jepang yaitu cepat mengucapkan kata " gomenasai atau mosiyagemasendesta" artinya minta maaf. Tanpa mempedulikan siapa yang benar ataupun salah tetapi kata " gomenasai " cepat sekali keluar dari ucapan mereka diikuti oleh sikap menunduk dari kedua belah pihak. 

Perkataan dan sikap ini akhirnya membuat kedua belah  Pihak menjadi tenang untuk mengendalikan diri dan akhirnya saling memaafkan. 

Seharusnya bangsa indonesia yang memiliki 5 agama besar dan juga kepercayaan harus mencontoh sikap bangsa jepang ini, sehingga tidak terdapat dendam, kebencian diantara satu dengan yang lain, walaupun terdapat banyak perbedaan didalam hidup bermasyarakat. Tetapi ketika kata " gomenasi ( memohon maaf ) dan sikap menunduk menjadi lifestyle kita maka akan tercipta damai dan ketenangan diantara satu dengan yang lain. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun