Mohon tunggu...
Mboten Wonten 2
Mboten Wonten 2 Mohon Tunggu... pegawai negeri -

ATEIS-SEPILIS-MENULIS-EKSIS email : mbotenmboten@yahoo.com sms an : 0821 2300 xxxx

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akhirnya, Prabowo Bisa 'Move On'

18 Oktober 2014   00:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:37 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_329582" align="aligncenter" width="580" caption="Prabowo&Jokowi, sumber foto:tempointeraktif.com"][/caption]

"Better late than never" kata orang bijak bila ada perubahan menuju yang lebih baik. Setelah sekian lama 'mutung' pasca kekalahan dalam pemilihan Presiden 2014, Prabowo akhirnya 'bisa' menemui Jokowi. Disebut dalam tanda kutip, karena tanpa kerendahhatian Jokowi yang mau menyambangi Prabowo padahal posisi Jokowi adalah Presiden terpilih menunjukkan kemampuan Jokowi yang luar biasa untuk tidak merendahkan lawan politiknya. Walau Jokowi mengalami hujan fitnah dari kubu sebelah, namun dengan kebesaran jiwanya mampu mengubah kebekuan hubungan menjadi lumer dan cair kembali.

Tentu kita sadari, tidak mungkin juga Jokowi 'bertepuk sebelah tangan'. Bila Prabowo tidak bersedia ditemui tentu pertemuan bersejarah ini akan gagal. Patut dihargai juga kesediaan Prabowo menghentikan bara permusuhan yang tidak baik dampaknya bagi suhu politik ke depan. Rupa-rupanya, memang Prabowo secara ksatria bersedia mengaku kalah namun untuk mewujudkan itu butuh pula 'bantuan' kerendahhatian Jokowi. Jadi, kita semua pantas bangga bahwa model kompetisi politik seperti inilah yang akan semakin melambungkan reputasi RI sebagai negara demokrasi terbesar ke 3 setelah AS dan India.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun