Semarang (10/02) -- Sebagai energi alternatif, panas matahari merupakan sumber energi yang potensial dan sangat melimpah. Untuk mendapatkan energy tersebut dapat memanfaatkan panel surya yang mampu menyimpan energi dari cahaya matahari.Â
Sayangnya selama ini pemanfaatan panel surya masih belum maksimal. Menyiasati hal ini, Azhar Azzyumardi Pasha, mahasiswa Universitas Diponegoro menciptakan lampu jalan berbasis panel surya. Alat ini telah disesuaikan dengan pergerakan matahari dari pagi hari hingga sore.Â
Melihat dampak dari kondisi masa pandemi ini, penggunaan panel surya juga dapat membantu ekonomi dalam pemakaian listrik bagi masyarakat. Sosialisasi dan pembuatan alat lampu jalan berbasis panel surya dilakukan karena terdapat sedikit wilayah disekitar kelurahan yang masih terbilang kurang pencahayaan ketika di malam hari.Â
Dilanjutkan dengan desain dan produksi lampu jalan. Proses pembuatan terdiri dari mencari referensi desain dan pencarian alat dan bahan. Setelah melewati tahapan-tahapan manufactur sampai dengan finishing alat, setelah itu dilanjutkan dengan melakukan diskusi dengan ketua RT setempat untuk membahas lokasi mana yang sekiranya di daerah tersebut kekurangan penerangan ketika malam hari dan juga terpapar sinar matahari yang cukup banyak ketika siang hari. Setelah diskusi Panjang didapatkanlah tempat sesuai kriteria tersebut yaitu di gang menuju sumur warga. Pemberian alat tersebut diterima langsung oleh ketua RT dan juga mahasiswa menerangkan cara kerja panel surya tersebut serta bagaimana cara merawatnya dengan baik.Â
"Saya berharap dengan adanya lampu jalan berbasis panel surya dan diskusi dengan ketua RT, masyarakat lebih teredukasi mengenai panel surya dan pemanfaatannya serta dapat membuat sendiri jika memang dibutuhkan" Ujar Azhar Azzyumardi Pasha selaku mahasiswa KKN Undip.Â
Oleh : Azhar Azzyumardi Pasha
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan : dr. Dea Amarilisa Adespin, M.Kes
