Penyakit magh, asam lambung, dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi yang mempengaruhi sistem pencernaan, terutama lambung dan kerongkongan. Meskipun ketiganya memiliki beberapa gejala yang mirip, ada ciri-ciri khusus yang membedakan masing-masing kondisi. Berikut adalah ciri-ciri yang perlu diwaspadai:
1. Ciri-Ciri Magh (Gastritis)
Magh atau gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang sering dikaitkan dengan faktor makanan, stres, atau infeksi bakteri (H. pylori). Berikut adalah beberapa gejalanya:
- Nyeri di Ulu Hati: Sensasi nyeri atau perih di bagian atas perut (ulu hati) yang biasanya terasa lebih buruk setelah makan.
- Mual dan Muntah: Mual berkepanjangan yang bisa menyebabkan muntah, terutama setelah makan atau minum.
- Perut Kembung: Sensasi penuh atau kembung di perut meskipun makan dalam jumlah kecil.
- Penurunan Nafsu Makan: Kehilangan nafsu makan akibat rasa tidak nyaman di perut.
- Sendawa Berlebihan: Terlalu sering bersendawa, yang mungkin terjadi karena gas yang terperangkap di lambung.
- Diare atau Konstipasi: Beberapa penderita magh mungkin juga mengalami masalah pencernaan lain seperti diare atau konstipasi.
2. Ciri-Ciri Asam Lambung (Acid Reflux)
Asam lambung terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan iritasi. Berikut adalah ciri-ciri asam lambung:
- Heartburn (Rasa Terbakar di Dada): Sensasi panas atau terbakar di bagian tengah dada yang dapat menjalar hingga ke tenggorokan. Biasanya terasa lebih buruk setelah makan atau saat berbaring.
- Rasa Asam atau Pahit di Mulut: Asam lambung dapat naik hingga ke mulut, menyebabkan rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut atau tenggorokan.
- Batuk Kering atau Serak: Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat menyebabkan batuk kering atau perubahan suara (serak).
- Kesulitan Menelan: Iritasi di kerongkongan bisa membuat sulit menelan makanan atau cairan.
- Sensasi Tercekik: Rasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan atau dada.
3. Ciri-Ciri GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD adalah kondisi yang lebih kronis dari asam lambung biasa, ditandai dengan refluks yang lebih sering dan berat. Berikut ciri-cirinya:
- Heartburn yang Kronis: Rasa terbakar di dada yang terjadi setidaknya dua kali seminggu dan biasanya lebih parah di malam hari.
- Regurgitasi: Makanan atau cairan yang sudah tertelan kembali ke mulut dengan rasa asam atau pahit.
- Kesulitan Bernafas: GERD yang parah dapat memengaruhi saluran pernapasan, menyebabkan sesak napas atau serangan asma pada beberapa penderita.
- Nyeri Dada: Nyeri dada yang serupa dengan gejala serangan jantung, namun lebih terkait dengan refluks asam.
- Gejala Malam Hari: Kesulitan tidur, batuk di malam hari, atau sesak di dada saat tidur bisa merupakan tanda GERD yang parah.
- Erosi Gigi: Asam lambung yang sering naik ke mulut dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Jika gejala-gejala ini berlangsung terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Gejala seperti nyeri dada yang parah, kesulitan menelan, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, atau muntah darah memerlukan penanganan medis segera.
Kesimpulan