Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi modalitas yang dilakukan oleh ahli profesional pada sekelompok klien yang memiliki permasalahan psikis. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi merupakan target asuhan yang di dalam kelompoknya terdapat dinamika interaksi yang saling bergantung dan saling membantu, seperti dalam berlatih perilaku baru untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Tujuan dari terapi aktivitas kelompok diantaranya untuk mengembangkan stimulasi kognitif, mengembangkan stimulasi sensori, mengembangkan orientasi realitas, dan mengembangkan sosialisasi.Â
Dalam rangka penurunan status Kabupaten Malang menjadi daerah level 2, kini berbagai kegiatan rutinan desa di Kecamatan Bantur kembali diaktifkan. Bersama dengan mahasiswa MBKM Membangun Desa dari Universitas Negeri Malang, Posyandu Jiwa dan Terapi Aktivitas Kelompok ODGJ Desa Srigonco kembali dilaksanakan setelah kurang lebih 2 tahun mengalami pembekuan sebab pandemi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu (27/11/2021) bertempat di Balai Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Di bawah arahan Pak Subagyo selaku tenaga medis dari Puskesmas Bantur dan Bu Nur selaku Ketua Kader Jiwa Desa Srigonco, kegiatan ini diikuti oleh 8 ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang ada di Desa Srigonco dengan tetap menerapkan protokol kesehatan selama pelaksanaan. Kegiatan ini disambut dengan antusias dan bersemangat oleh para peserta.Â
Program kerja yang dipimpin oleh Widyasari dan Fina Nuri selaku penanggungjawab proker ini diawali dengan pembukaan dan sambutan oleh Reza selaku Ketua Pelaksana MBKM UM Membangun Desa Srigonco. Dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan Posyandu Jiwa mulai dari pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan. Selain dilaksanakan oleh beberapa Kader Jiwa di Desa Srigonco dan tenaga medis dari Puskesmas Bantur, kegiatan Posyandu Jiwa ini turut dibantu oleh mahasiswi STIKES yang juga sedang melaksanakan praktek profesi di Puskesmas Bantur.Â
Sebelum memasuki inti kegiatan, peserta ODGJ terlebih dahulu diajak senam ringan dan bernyanyi bersama untuk merilekskan tubuh dan pikiran. Senam yang diberikan adalah senam maumere dan langsung dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Jangan Menyerah-D'masiv serta Laskar Pelangi-Nidji.Â
Memasuki inti kegiatan, peserta ODGJ diberikan terapi aktivitas kelompok yang terdiri dari kegiatan mewarnai dan membuat karya gelang. Terapi ini bertujuan untuk mengembangkan stimulasi sensori pada peserta ODGJ. Selama proses terapi juga diselingi dengan waktu istirahat yang digunakan oleh peserta untuk bersantai sejenak dan menikmati camilan.
Kegiatan Posyandu Jiwa dan Terapi Aktivitas Kelompok ODGJ Desa Srigonco diakhiri dengan pembagian donasi yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh mahasiswa MBKM UM Membangun Desa Srigonco. Masing-masing dari peserta mendapatkan donasi pakaian layak, peralatan mandi, dan makan siang.Â
Setelah semua kegiatan dilangsungkan selama kurang lebih 2 jam, acara ditutup dengan doa dan foto bersama yang terdiri dari peserta ODGJ, Kader Jiwa Desa Srigonco, tenaga medis Puskesmas Bantur, mahasiswa MBKM UM Membangun Desa Srigonco, dan mahasiswi STIKES.