Tim Hibah (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) MBKM Universitas Sebelas Maret Surakarta - melaksanakan program penguatan Satuan Pendidikan Aman Bencana di lingkungan sekolah dasar. Program tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 6 Mei 2024 di SD Negeri 01 Berjo. SDN 01 Berjo terletak di Dusun Tagung, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Mengingat wilayah Kecamatan Ngargoyoso yang berada di lereng Gunung Lawu. Sehingga mempunyai potensi bencana alam cukup tinggi, khususnya bencana tanah longsor. Program SPAB yang diperuntukkan bagi anak-anak SD bertujuan agar peserta didik mampu melakukan upaya mandiri ketika terjadi bencana di sekitarnya. Tim Hibah MBKM UNS terdiri dari 10 mahasiswa.
Edukasi ini dilakukan oleh Tim Hibah MBKM dari Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNS dengan pola terjun langsung ke lapangan. Berkunjung ke sekolah-sekolah yang dianggap rawan bencana dan memberikan sosialisasi.
Menurut Arga, Tim MBKM UNS memberikan sosialisasi tentang materi bencana alam secara umum dan potensi bencana alam yang dimungkinkan terjadi di wilayah sekitar sekolah. Setelah pemaparan materi umum disampaikan. Hal yang terpenting dalam program ini adalah melatih dan memberikan pengetahuan kepada peserta didik mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika terjadi suatu bencana di lingkungan sekitar.
Materi yang disampaikan tersebut antara lain tentang definisi dan tanggap darurat bila terjadi bencana kekeringan, kebakaran hutan atau bangunan, angin puting beliung, gempa bumi, banjir dan tanah longsor. Selain itu juga disampaikan bagaimana tanda-tanda alam bila akan terjadi bencana. Misalnya tanah longsor ditandai dengan cuaca buruk dan suara gemuruh dari dalam tanah. Banjir ditandai dengan naiknya air permukaan di sungai atau saluran air dan lain sebagainya. Materi disampaikan menggunakan media audio visual dengan memanfaatkan video interaktif. Sehingga siswa dapat lebih antusias dan mudah memahami isi pokok materinya.
Sebagai contoh jika terjadi bencana gempa bumi, siswa diajarkan bagaimana upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan diri. Seperti berlindung di struktur bangunan yang kuat, berada dibawah meja, menjauhi kaca dan barang-barang yang mudah jatuh, melarikan diri keluar ruangan dan mencari lokasi yang terbuka jauh dari bangunan, tiang listrik, dan pohon.
Simulasi dipraktikkan juga bagaimana siswa melindungi diri dari reruntuhan bangunan. Kemudian berlari menuju titik kumpul yang aman serta mengikuti arahan petugas yang berwenang.
Kepala SDN 01 Berjo, Bapak Abu mengatakan “program sosialisasi dan simulasi kebencanaan belum pernah diadakan di SD ini. Padahal keterampilan tersebut sangatlah penting untuk dimiliki oleh para siswa. Terlebih sekolah ini pernah mengalami bencana tanah longsor”