Tim Mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menunjukkan komitmen mereka dalam pemberdayaan masyarakat dengan berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kemandirian Kelompok Wanita Tani (KWT) 05 Kendal dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Bukle di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui Program Pemanfaatan Pekarangan, mahasiswa UNS memberikan pendampingan kepada anggota KWT untuk memaksimalkan penggunaan pekarangan rumah mereka.
Tim MBKM UNS ini terdiri dari para mahasiswa Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian (FP) UNS. Mereka beranggotakan Farhan Afiq, Nadiva Dzaky Prima, Yuliza Ayu Permatasari, Dinda Amalia Purnama, dan Nadhira Hayyin Auliya dengan Dr. Ir. Sugihardjo, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Lapangan.
Program ini berfokus pada pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber daya yang dapat mendukung ketahanan pangan keluarga serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini mencakup berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan, seperti teknik bercocok tanam tanaman hortikultura serta teknik perawatan dan budidaya ternak ayam dan lele. Mahasiswa UNS bekerja sama dengan para penyuluh pertanian lapang setempat untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program ini.
Kegiatan pelatihan pemanfaatan pekarangan ini dilaksanakan pada akhir bulan Maret. Adapun kegiatan pendampingan dan praktik budidaya ternak ayam dan lele serta penanaman tanaman hortikultura mulai diimplementasikan pada minggu pertama bulan Juni.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini adalah dinas terkait selaku pemberi bantuan fasilitas, PPL Turi yang memiliki wilayah binaan berbeda-beda, seluruh KWT di Kecamatan Turi, serta kami mahasiswa selaku pendamping dalam pelatihan dan observasi perkembangan KWT.
Alasan kami tertarik dengan pengabdian ini karena kemandirian KWT dan Kelompok Tani merupakan fokus utama dari setiap kegiatan penyuluhan, baik itu dalam bidang pertanian, perikanan, maupun peternakan. Kemandirian yang dihasilkan tidak hanya membuat KWT dan Kelompok Tani dapat berjalan tanpa adanya bimbingan dan pendampingan intensif dari penyuluh, namun juga meningkatkan kemungkinan akan membuahkan pemikiran dan tindakan yang inovatif dari masing-masing KWT dan Kelompok Tani tersebut, seperti perkembangan produk olahan, penemuan resep teknik budidaya yang optimal, maupun hal inovatif lainnya.
Tahapan dari pelaksanaan program pemanfaatan pekarangan dimulai dengan mengajukan usulan program ke PUPM setahun sebelum timeline program dilaksanakan. Usulan program diajukan bertahap mulai dari dusun, kelurahan, kecamatan dan dipresentasikan di kantor pusat untuk pemilihan program yang disetujui", tutur Bapak Sarjono selaku PPL yang membina KWT Bukle. Program pemanfaatan pekarangan ini nantinya akan disalurkan bertahap kepada KWT binaan melalui PPL, mulai dari fasilitas demplot tanaman hortikultura, perikanan, dan peternakan; pelatihan pemanfaatan pekarangan; dan pendampingan serta pemantauan rutin dari PPL yang membina wilayah tersebut.
Jika pelatihan dan fasilitas yang diberikan dapat disalurkan dan diresapi dengan baik oleh KWT, tujuan akhir pelatihan ini adalah masing-masing wanita tani dapat memiliki tanaman hortikultura, perikanan, dan juga peternakan mini di masing-masing pekarangan mereka, yang mana dapat meminimalkan pengeluaran dan menjadi alternatif bahan pangan rumah tangga.