Mohon tunggu...
MBKM DesaSambigede
MBKM DesaSambigede Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun publikasi kegiatan membangun desa

Akun publikasi kegiatan MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa MBKM UM Berikan Pelatihan Batik Shibori untuk Masyarakat Penyandang Disabilitas Desa Sambigede

2 Januari 2022   14:08 Diperbarui: 2 Januari 2022   14:24 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam upaya meningkatkan keterampilan, kreativitas, serta peluang terciptanya wirausaha baru bagi masyarakat di Desa Sambigede, pada Minggu pagi (5/12) Tim MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan bertajuk "Pelatihan Batik Shibori". Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Gedung Balai Desa Sambigede dan dihadiri oleh kepala desa, sekretaris desa, serta warga penyandang disabilitas sebagai peserta pelatihan.

Sebanyak 10 orang penyandang disabilitas diundang dalam pelatihan ini. Rata-rata peserta yang dilibatkan adalah mereka yang memiliki keterbatasan secara fisik seperti tuna daksa dan tuna wicara. Meski tidak keseluruhan peserta yang diundang dapat hadir, pelatihan ini tetap berjalan dengan baik dan diharapkan mampu memberikan motivasi bagi peserta untuk memulai berwirausaha.

Keterampilan batik shibori merupakan teknik pewarnaan kain yang menggunakan lipatan, ikatan, lilitan, jahitan, celupan untuk menghasilkan motif. Shibori ini berasal dari Jepang dan sudah ada sejak sekitar abad ke-8. Pengerjaan batik shibori sendiri tidak terlalu sulit dan tidak memakan waktu yang lama jika dibandingkan dengan pembuatan batik pada umumnya sehingga cocok untuk diberikan pada pelatihan kali ini.

Pelatihan ini memiliki dua sesi, dimana sesi pertama berupa penyampaian secara teoritis tentang materi kewirausahaan dan materi tentang batik shibori mulai dari definisi, potensi, bahan dan alat, hingga bagaimana melakukan promosi serta pemasaran produk shibori. Lalu sesi kedua dialokasikan untuk memberikan pengalaman secara langsung kepada para peserta pelatihan melalui praktik pembuatan batik shibori.

Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan mengikuti tahap demi tahap pembuatan batik shibori sesuai dengan apa yang didemonstrasikan oleh pemateri. Selain itu peserta juga membawa pulang beberapa bahan pembuatan shibori agar bisa mencoba membuatnya kembali ketika di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun