Mohon tunggu...
Budi Wibowo
Budi Wibowo Mohon Tunggu... -

Love Jogja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berhaji Selagi Muda, Kenapa Tidak?

25 April 2012   00:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:09 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, berkat kemajuan teknologi, ber-Haji atau berangkat pergi haji menjadi mudah, tidak sesulit masa lalu. Lama perjalanan semakin singkat. Komunikasi semakin mudah. Hambatan cuaca tidak menjadi hal yang sulit untuk diatasi. Fasilitas akomodasi yg tersedia semakin memberikan kenyamanan ber-Haji. Jadi apalagi yang menjadi hambatan memenuhi panggilan Allah untuk ber-Haji ?. Hmmmm ... apa ya ? Ber-Haji hanya bagi yang Istitha'ah atau berkemampuan. Istitha'ah atau berkemampuan adalah salah satu syarat ber-Haji. Tidak wajib hukumnya orang yang tidak berkemampuan untuk ber-Haji. Baik berkemampuan secara materi, fisik, maupun kondisi lingkungan(ada tidaknya sarana dan prasarana serta keamanan untuk ber-Haji). Namun, masih banyak orang yang sudah di berikan semua kemampuan ber-Haji tetap tidak punya Niatan untuk Ber-Haji. Adapula yang sudah punya niatan ber-Haji, namun masih menunda-nunda. ...... Ada ya yang begitu ? ... banyak!! Diriwayatkan dari shahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: “Barangsiapa yang mampu berhaji namun tdk mau menunaikan maka tidaklah ia meninggal dunia melainkan dalam keadaan Yahudi atau Nashrani.”........ Nah loe.... So... Bersegeralah bila sudah diberi kemampuan, jangan menunda-nunda, jangan menunggu hingga tua. Ber-Hajilah selagi muda, badan masih sehat, stamina dan tenaga masih kuat. Ibadah haji adalah ibadah fisik, akan terasa berat bila dilaksanakan setelah lanjut usia. Dan satu hal lagi, umur hanya Allah yang tahu. Jangan menyesal setelah ajal menjelang. Tapi kan belum pandai mengaji .... Berhaji tidak dituntut untuk pandai mengaji, tidak dituntut hafal banyak do'a. Yang dibutuhkan adalah niat dan keikhlasan memenuhi panggilan Allah. Bila sudah diberikan kelapangan rizki, cukup sandang papan dan kendaraan, maka niatkan ber-Haji. InsyaAllah akan dimudahkan jalanya. ...... Ah jadi teringat kisah dalam novel atau film Negri Lima Menara, yang bercerita tentang seorang tokohnya yang  punya niat ber-Haji yang kuat. Kalaupun tak diberikan cukup rizki, ia sudah menyiapkan sebuah peta rencana perjalanan ke kota mekkah walau harus ditempuh dengan berjalan kaki sekalipun. Menunda-nunda ber-Haji ...... Ah jadi malu sama Allah. Baca artikel lain tentang serba serbi haji,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun