Mohon tunggu...
M Bintang Akbar
M Bintang Akbar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi suka berenang dan bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akbar yang Tersesat di Hutan Diam

27 November 2023   10:45 Diperbarui: 27 November 2023   10:51 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara gemuruh hujan menimbulkan dentingan lembut di kumpulan daun di hutan yang lebat. Akbar terdiam sejenak, menatap keluar dari persembunyiannya di balik batang pohon. Dia tersesat di hutan ini setelah memutuskan untuk menjelajah alam semesta sendirian. Namun, petualangannya tidak sesederhana yang dia bayangkan.
Akbar meraba peta yang ada di saku celananya, tetapi kertas itu basah karena hujan. Dia menghela napas dalam-dalam dan melangkah maju, mencoba mengandalkan instingnya untuk menemukan jalan keluar. Pohon-pohon raksasa berdiri seperti penjaga bisu yang menyaksikan setiap gerakannya. Kabut tebal mulai merayap di antara pohon-pohon, menciptakan suasana misterius.
Dia berjalan terus, terus berusaha menembus kerumitan hutan ini. Sejenak, dia mendengar suara gemericik air di kejauhan. "Mungkin ada sungai di sana," gumamnya dalam hati. Dia mengikuti suara air, berharap itu akan membawanya ke jalan keluar.
Setelah beberapa saat berjalan, Akbar tiba di pinggir sungai yang tenang. Di seberang sungai, dia melihat cahaya samar dari lampu-lampu kecil. Itu mungkin tanda kehidupan, mungkin sebuah pemukiman. Dengan hati yang berdebar, Akbar mencari cara untuk menyeberangi sungai.
Dia menemukan sebuah perahu kecil terdampar di tepi sungai. Tanpa ragu, Akbar mendorong perahu ke air dan memasukinya. Dia menggunakan sebatang kayu untuk mendayung dengan hati-hati. Perjalanan menyeberangi sungai itu tidaklah mudah, tetapi akhirnya, Akbar berhasil mencapai tepi seberang.
Di sana, Akbar menemukan desa kecil yang damai. Orang-orang setempat menyambutnya dengan hangat, memberikan makanan dan tempat berteduh. Akbar menceritakan pengalamannya tersesat di hutan kepada penduduk desa. Mereka mendengarkan dengan seksama, dan seorang tua memberinya panduan untuk pulang.
"Di hutan ini, kita sering tersesat dan menemukan jalan pulang dengan cara yang tidak terduga," kata orang tua itu sambil tersenyum. "Kamu harus bersyukur, sebab sesuatu yang baik selalu tersembunyi di balik setiap kesulitan."
Akbar memutuskan untuk tinggal sejenak di desa tersebut, belajar tentang kehidupan mereka dan berbagi kisahnya. Setiap hari, dia mengagumi keindahan hutan dan belajar menghargai kehidupan sederhana. Waktu berlalu dengan cepat, dan Akbar mulai merasa bahwa hutan ini adalah bagian dari dirinya.
Suatu hari, ketika hujan reda, Akbar duduk di tepi sungai yang sama di mana petualangannya dimulai. Dia merenung, mengenang hari-hari ketika dia merasa hilang dan bagaimana desa ini menjadi rumah baginya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia tidak hanya menemukan jalan pulang, tetapi juga menemukan bagian baru dari dirinya yang sebenarnya.
Akbar memutuskan untuk memberikan sesuatu sebagai tanda terima kasih kepada desa tersebut. Dia mengajak penduduk desa untuk menanam pohon di sekitar mereka, sebagai simbol persatuan dan kehidupan yang terus berlanjut. Bersama-sama, mereka menanam pohon-pohon kecil di sepanjang sungai, menciptakan hutan kecil yang indah.
Seiring waktu, desa itu berkembang menjadi tempat yang damai dan lestari. Akbar belajar bahwa terkadang, kita perlu tersesat untuk menemukan hal-hal baru, dan kebaikan selalu hadir di antara perjalanan hidup yang penuh tantangan. Hutan yang dulu membuatnya tersesat sekarang menjadi bagian dari cerita hidupnya yang indah.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun