Mohon tunggu...
mbintang hayridho
mbintang hayridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - sebagai mahasiswa

saya seorang pemuda yang memiliki tekad besar dalam kemajuan teknologi indonesia, suka membaca buku, menulis, dan olahraga sunnah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siapa yang Lebih Mulia, Orang Miskin atau Orang Kaya?

4 November 2024   14:13 Diperbarui: 6 November 2024   10:40 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak manusia yang berfikir bahwa ketika allah Swt. Memberikan sebuah kekayaan kepada manusia, itu adalah suatu kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada hambanya, sehingga banyak manusia yang menganggap kekayaan adalah suatu kemuliaan. padahal itu semua adalah ujian dari allah Swt untuk hambanya, mengapa demikian?

Allah Swt. Menjelaskan dalam surah Al-Fajr ayat 15 sampai ayat 16, 

ayat 15

Adapun manusia, apabila tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan, berkatalah dia, "Tuhan ku telah memuliakan ku."

ayat 16

Sementara itu, Apabila dia mengujinya lalu membatasi rezekinya, berkatalah dia, "Tuhanku telah menghinaku."

Dalam tafsir ayat diatas, bisa kita pahami bahwasannya ketika manusia di berikan oleh Allah suatu harta, kekayaan, atau jabatan mereka menganggap bahwasanya Allah telah menaikan derajat mereka, maka mereka memuji Allah, Namun ketika Allah menguji mereka dengan kemiskinan, maka banyak manusia yang menganggap bahwa Allah telah menghinakan mereka, padahal Allah sedang menguji manusia,sehingga Allah membatasi rezekinya, agar Allah tahu seberapa sabar dan ikhlasnya kita ketika dalam kemiskinan.

Jadi bisa disimpulkan bahwa orang yang mulia itu bukan orang yang memiliki harta atau tidak, bukan orang yang kaya atau miskin, tapi orang yang mulia adalah orang yang mampu bersabar ketika allah membatasi rezekinya dan memanfaatkan harta dijalan yang benar. jadi ayat ini menjelaskan tentang Allah mengingkari sifat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun