Mohon tunggu...
mbintang hayridho
mbintang hayridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - sebagai mahasiswa

saya seorang pemuda yang memiliki tekad besar dalam kemajuan teknologi indonesia, suka membaca buku, menulis, dan olahraga sunnah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

akahkah palestina menjadi pemicu perang dunia ke-3?

2 November 2024   13:52 Diperbarui: 2 November 2024   13:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

palestina: akankah menjadi pemicu perang dunia ke-3?

Oleh: Rangga Syadila

Ketegangan antara Israel dan Palestina terus menjadi perhatian dunia. Sejak deklarasi berdirinya Israel pada 1948, konflik yang melibatkan pengusiran ratusan ribu warga Palestina hingga pendudukan di Jalur Gaza dan Tepi Barat telah memicu berbagai perang dan insiden besar. Konflik ini bukan sekadar perseteruan dua negara, melainkan melibatkan banyak kepentingan dari berbagai kekuatan global.

Krisis terkini menunjukkan bahwa intervensi internasional makin nyata. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis telah mengirim kapal perang ke kawasan Timur Tengah, meningkatkan risiko eskalasi konflik. Dengan situasi ini, ada kekhawatiran bahwa perseteruan di Palestina bisa memicu perang lebih besar yang melibatkan aliansi global. Sejarah juga mencatat bahwa konflik regional yang tak terkendali dapat merambat menjadi konflik dunia, seperti Perang Dunia I yang dimulai dari krisis di Eropa tenggara.

Para pengamat, termasuk peneliti di International Crisis Group, percaya bahwa solusi diplomatik seperti solusi dua negara masih menjadi pilihan terbaik untuk menghindari konflik global. Namun, tanpa dukungan penuh dari komunitas internasional, peluang tercapainya damai semakin mengecil.

Mungkinkah Palestina menjadi pemicu Perang Dunia ke-3? Meski belum pasti, tanda-tanda eskalasi yang melibatkan kekuatan militer besar patut menjadi peringatan bahwa situasi ini membutuhkan pendekatan baru dan komitmen kuat untuk perdamaian yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun