Mohon tunggu...
mbiesap
mbiesap Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

- Milanisti Indonesia - Penghitung Jejak Langkah Kaki - Amatir dalam segala hal, namun berusaha untuk jadi professional - Penyuka Tidur siang, namun sudah lama merindukannya adjustmenthidup.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semua Pernah Alay pada Waktunya

30 Januari 2016   08:39 Diperbarui: 30 Januari 2016   08:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pagi hari, hari berkah, hari menuju Libur, hari yang istimewa, hari yang dianggap sebagai hari penuh syukur, karena sebagian orang berkata: " Thanks God its Friday", bukan main-main memang, julukan yang melekat pada hari Jumat, Hingga Kitab Suci membahas istimewa hari yang menjadi rajanya hari ini. Salut sekali.

Menyusuri setapak gang senggol yang Memang Jika bersenggolan tidak muat. Bisa dibayangkan jika dua orang berbadan besar berpapasan, kemudian saling melewati. Tiba-tiba ada barang yang jatuh, keduanya hening. Sambil menatap masing-masing, menurunkan badan perlahan dan tangan menuju permukaan jalan cor semen, terus menatap sambil memindahkan telapak tangan ke tempat yang dicari. Setelah bertemu, kedua tangan tiba-tiba saling memegang dan mengangkat barang yang jatuh perlahan, sangat pelan-pelan sekali, konstan-konstan, hingga seperti posisi semula. Layaknya sinetron, kemudian keduanya berkenalan dan saling bertukar nomor handphone. Ternyata keduanya sudah saling kenal, iya benar sekali. Customer dan Laundy keliling, karena si customer pernah nomornya tapi data crush karena tidak terback up dengan baik. Oalah, pertemuan yang dramatis sekali. Alhamdulillah saat ditanyakan kondisinya, keduanya adalah cowok normal, walau tidak six Pack, ganteng, metropolitan, ataupun anak gaoel fitness, malah terkesan Kerempeng dan sedikit masa depan suram. Ya biarkanlah, walau begitu mereka punya tendensi masing-masing sehingga aman lah tatanan sosial, tanpa manusia dunia ketiga, yang mulai ekspansif dari kegiatan kampus hingga beberapa komunitas yang "melegalkan" keberadaan mereka dengan segala dalih, mazhab dan alasan intelek lainnya agar terlihat berpendidikan, padahal hanya semu belaka.

Berganti pakaian, kebetulan hari Jumat sehat, bertuliskan sebuah maskapai penerbangan dari timur tengah, warna merah-hitam, ah sudah tak diragukan lagi, kali ini memakai baju AC Milan. By The Way, jangan bilang saya Ucup pada pemeran Bajaj Bajuri, karena keseringan memakai baju bola saja, jika memang terpaksa dibilang begitu, panggil saja ucupers hehe. Setelahnya mengikat tali sepatu untuk memulai futsal di lapangan belakang tempat kerja, pararel dengan lapang tenis, basket dan kantin empang, karena viewnya seperti danau Siberia tapi hanya empang kecil saja. Membakar kalori dan mencoba memaksimalkan fungsi jantung dalam berdetak, agar terbiasa dengan tekanan hidup. Karena bukan sengaja untuk lari dari kenyataan yang membutuhkan banyak kalori, tapi ini nyata-nyata lari, agar dapet sarapan gratis. Hellow, mana harga diri anak kostannya? Hehe

Maaf, untuk urusan makanan gratis anak Kostan bak tagline sebuah perusahaan motor, selalu terdepan dan tidak mau ketinggalan. Setelahnya, mandi pagi dan lekas bekerja.
Tema morning talk hari ini tentang krisis, Dimana isu utama adalah harga komoditas yang jeblok, restrukturisasi, strategicpreneurship, hingga tantangan ke depan. Berat sepertinya, untungnya sudah sarapan. Jadi kalori yang dikeluarkan masih sepadan dengan asupannya. Pelajaran berharga dari krisis ini adalah sejauh mana nalar kreatif dan business as extraordinary ways, karena cara biasa tak mempan untuk membendung persaingan yang ketat. Termasuk untuk Anda pejuang cinta, yang merasa berat untuk persaingan mendapatkan gebetan terbaik, dengan kriteria mentereng, syarat bak mau masuk Snmptn, atau sejenisnya. Kunci sederhana untuk membuka hati Anda yang selama ini tertutup rapat dari kompetisi adalah menerima yang mau terlebih dahulu hehe. Maksudnya mau mengajak orang tuanya main ke rumah, mau membawa Anda dalam rancangan strategis masa depannya, atau mau membawa Anda dalam setiap doanya. Krisis hati Anda selesai bukan? Hehe

Pantas saja om Warren Buffet, pemilik berkshire Hathaway, pernah bilang dalam bahasa Sunda begini : " Risk Comes from not knowing what youre doing", jadi termasuk Anda para pejuang cinta, ketahuilah apa yang Anda lakukan dulu, kemudian risiko itu hanya dihadapkan pada dua opsi, Anda dikendalikan risiko atau Anda mengendalikan risiko. Tak Usahlah membaca panduan ISO 31000 untuk hal ini, cukup hanya dibutuhkan semacam kepekaan, tidak melulu kode, agar tidak terjadi bugs dan malah salah persepsi, celaka sekeles hehe.
Wah, terlalu banyak bahasa pergaulan, sehingga kadang suka terbawa pada tulisan istilah alay dan sebagainya. Bukan alay, orang sekarang bilangnya kekinian. Konon kabarnya, fakta-fakta tentang alay ini pernah terkuak Seperti berikut:

1. Semua orang pernah mengalami menjadi orang alay, karena sejak kecil terbiasa dari lagu binatang alay, belalang kupu-kupu, siang makan nasi kalo malam minum susu ;

2. Masa-masa puncak alay adalah ketika booming media sosial yang manghubungkan semua orang tanpa batas lagi, sehingga bisa dilihat dengan nama akun sosial media mereka, dari situ layaknya kadar kemurnian emas yang sudah ditentukan London Bullions Metal, berlaku pula untuk mengukur kadar alay. Dimulai dengan alay sedang, alay menengah, alay lanjutan, alay expert dan alaynesia, sebagai himpunan gabungan dari para suhu alay se nusantara. Misalkan sosmed mereka bernama : Nunuzlopeaditcintacelamanyasampaiakhirzaman, NoeztakinginCendilionLypgenDitzdicicinyat4kkantEr9antiemPeMentoxx dan sejenisnya, mata Anda cukup tambahan binokuler untuk membaca Sandi alay bin ababil seperti di atas ;

3. Alay memiliki peralatan pendukung yang melancarkan aksi keren mereka, karena ingin selalu Hits diantara yang lainnya, serta museum rekor dunia alay memberikan penghargaan alay mereka sebagai bukti sejauh mana kealayannya diakui dunia dan akhirat. Mereka terbiasa agak sedikit outliers, semisal; membawa action kamera ke mall, tongsis jadi alat utamanya, memakai pakaian gaoel saat main ke gunung, berbehel agar senyum dan presisi bibir lima senti terwujud, maaf berbehelnya bukan karena masalah gigi, melainkan mengikuti trend yang ada, hingga rela menggunakan Behel pagar untuk restorasi dan konservasi gigi mereka. Ekstrim sekali, karena memang menjadi alay perlu banyak modal hehe. Alat lainnya adalah sepatu kets branded, kacamata hitam di saat waktu yang tidak tepat, dan lain sebagainya.

4. Alay difasilitasi oleh kamus besar bahasa alay ngets ( KBBAN) yang menjadi panduan berharga dan tata baku bahasa agar sinkron dan menyatu, menjadi bahasa persatuan kaum dan kamu yang pernah alay;

5. Alay bisa berubah, menjadi matang bahkan menjadi gosong, karena saking matangnya. Karena seiring perkembangan dan waktu, alay hanya fase mengenal diri, sejauh mana ia berinteraksi, sejauh mana ia mengenal diri, sejauh mana ia berkontemplasi. Jika masih alay bahkan hingga dewasa, hati-hati dan waspada, perlu rukyah untuk alay jenis ini ;

6. Alay sama seperti badai, pasti berlalu. Seperti layaknya jodoh pula, alay pasti bertemu dan bertamu ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun