Overthinking saat ini mungkin sudah menjadi pembahasan yang melekat di kalangan mahasiswa. Ketika seseorang mengalami overthinking justru ia menghambat penyelesaian masalah dan bukan untuk mencari solusi jalan keluar. Seringkali kita tidak menyadari sedang mengalami overthinking. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa itu overthinking supaya kita memiliki awareness terhadap diri kita sendiri. Sebuah studi menemukan bahwa prevalensi terjadinya overthinking pada orang dewasa dengan rentang usia 25-35 cenderung tinggi yaitu 73 persen. Wanita juga lebih cenderung berpotensi menjadi overthinker.
Overthinking menurut Ahmadi (2009)
Merupakan suatu proses penyelesaian masalah atau proses berpikir yang terlalu berlebihan, sehingga memberikan kerugian dan manfaat yang tergantung intensitas yang dilakukan.
Artikel di atas memberikan informasi yang berguna tentang overthinking dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Overthinking adalah hal yang umum terjadi pada banyak orang, terutama di era di mana banyak tekanan dan kompleksitas hidup dapat menyebabkan pikiran menjadi terlalu aktif dan terjebak dalam pemikiran berlebihan.
Jadi kesimpulan pada artikel membahas tentang overthinking yang umum terjadi pada orang dewasa usia 25-35 tahun, terutama wanita. Overthinking dapat menghambat penyelesaian masalah dan kesejahteraan psikologis. Untuk mengatasi overthinking, penting untuk meningkatkan kesadaran diri, mencari dukungan sosial, menerapkan teknik relaksasi, mengurangi media sosial, dan jika perlu, konsultasi dengan profesional kesehatan mental.
Muhammad Fauzan Maulana
Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/ini-cara-mengatasi-overthinking-yang-kerap-disepelekan
https://ugm.ac.id/id/berita/21277-mengenal-apa-itu-overthinking/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H