Artikel ini sangat menarik karena membahas tentang tanda-tanda kecanduan bermain roleplay pada anak. Fenomena ini sangat relevan dengan perkembangan teknologi dan popularitas game role-playing yang semakin meningkat. Permainan seperti ini dapat memiliki dampak signifikan pada anak-anak dan penting bagi orangtua untuk memahami tanda-tanda kecanduan serta bagaimana menghadapinya.
Konsep yang diuraikan oleh Dr. Lahargo Kembaren SpKJ mengenai fenomena kecanduan bermain roleplay pada anak sangatlah penting. Ia menyampaikan bahwa anak-anak dapat dengan mudah kecanduan karena perilaku bermain roleplay dapat menyebabkan pelepasan dopamin dalam otak, yang membuat anak merasa tenang dan bahagia. Namun, dampaknya adalah anak akan terus mencari sensasi yang sama sehingga menjadi kecanduan. Dr. Lahargo juga menunjukkan bahwa tanda-tanda kecanduan ini meliputi perubahan perilaku, sikap, dan emosi, serta penurunan performa dalam pendidikan.
Menurut pandangan saya, fenomena kecanduan bermain roleplay pada anak adalah hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua dan pengasuh. Di era digital seperti sekarang, permainan role-playing yang semakin realistis dan menggiurkan dapat dengan mudah menghipnotis anak-anak, terutama jika terdapat konten yang tidak sesuai untuk usia mereka. Saya sepenuhnya setuju dengan pandangan Dr. Lahargo bahwa tanda-tanda kecanduan ini harus diwaspadai. Perubahan perilaku, seperti lebih menyendiri di dalam kamar atau mengabaikan fungsi dasar kehidupan, merupakan indikator bahwa sesuatu tidak berjalan dengan baik. Selain itu, sensitivitas yang meningkat dan kemarahan yang berlebihan juga bisa menjadi tanda bahwa anak telah kecanduan bermain roleplay. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial anak, tetapi juga dapat mengganggu kinerja mereka di sekolah atau tempat kursus. Oleh karena itu, sebagai orangtua atau pengasuh, penting bagi kita untuk memantau perilaku anak dan memberikan pengawasan yang tepat terhadap aktivitas bermain mereka.
Dalam kesimpulannya, Permainan role-playing dapat menyenangkan dan mengasah kreativitas anak, tetapi jika tidak diawasi dengan baik, dapat menyebabkan dampak negatif pada kehidupan mereka. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita perlu berkomunikasi dengan anak-anak dan menjelaskan tentang batasan waktu bermain serta pentingnya menghindari konten yang tidak sesuai usia. Selain itu, memastikan anak memiliki kegiatan lain di luar bermain game, seperti olahraga atau kegiatan sosial, juga dapat membantu mengurangi risiko kecanduan. Pengawasan yang baik dan dukungan emosional akan membantu anak mengatasi kecanduan dan mengembangkan keseimbangan dalam menggunakan teknologi. Sebagai masyarakat, kita juga perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya kecanduan bermain roleplay dan berperan aktif dalam menyediakan lingkungan yang sehat dan aman bagi perkembangan anak-anak.
Aura Zahra Al JanuarÂ
Sumber: https://health.kompas.com/read/23F25180000768/tanda-tanda-kecanduan-bermain-roleplay-pada-anak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H