Fenomena roleplayer di media sosial merupakan topik yang menarik untuk diangkat karena memiliki dampak yang signifikan dalam budaya online saat ini. Melalui permainan roleplayer, individu dapat menciptakan identitas dan memainkan peran tokoh terkenal atau fiktif. Hal ini menarik perhatian karena memungkinkan seseorang untuk merasakan pengalaman menjadi orang lain dan berinteraksi dengan pengikut atau penggemar yang terlibat. Permainan roleplayer juga menggabungkan elemen kreativitas, imajinasi, dan interaksi sosial, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Selain itu, fenomena ini dapat memberikan kesempatan bagi penggemar untuk mengungkapkan kecintaan mereka terhadap idola atau karakter favorit melalui peran yang mereka mainkan. Hal ini menciptakan ruang untuk mengembangkan komunitas online yang berbagi minat yang sama, menciptakan ikatan dan hubungan yang erat antara para pemain roleplayer.
Fenomena roleplayer perlu dilihat secara kritis karena melibatkan peran sebagai tokoh terkenal atau fiktif yang dapat menciptakan kebingungan antara realitas dan fiksi, serta memperkuat budaya kebintangan berlebihan yang berdampak negatif pada kesehatan mental pemain, sehingga pemain dan pengikut harus mengenali batasan media sosial dan menjaga keseimbangan dengan kehidupan pribadi.
Jadi, fenomena roleplayer di media sosial memiliki manfaat dalam melatih kreativitas, keterampilan sosial, dan empati, namun juga perlu dihadapi secara kritis karena dapat menimbulkan konsekuensi negatif jika keterlibatannya tidak seimbang dengan realitas dan fiksi serta kesehatan mental dan kehidupan pribadi yang perlu dijaga.
Muhammad Bintang Ardiansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H