Mohon tunggu...
Banureza
Banureza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka bermain sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Harus Insecure? Dampak Comparison Pada Anak Muda

4 Desember 2024   22:45 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:08 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era digital saat ini, kita tidak bisa terhindar lagi dengan media sosial. Namun, dengan berkembangnya teknologi pada saat ini, tak hanya membuat kita mudah untuk mengakses apapun yang kita cari, akan tetapi, juga dapat menjadi pukulan yang mendalam bagi diri kita sendiri. Sering kali kita disibukkan selama berjam-jam hanya untuk scroll media sosial yang mungkin saja kurang berfaedah bagi diri kita, dan tak jarang juga kita merasa frustasi, depresi atau tertekan karena membanding-bandingkan kebahagiaan seseorang dengan diri kita sendiri, yang membuat kita sering merasa insecure, karena tidak seberuntung dengan orang lain.

Fenomena tersebut, dinamakan dengan Social Comparison. Peristiwa ini lahir dari kebiasaan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain melalui media sosial.Apa yang kita lihat di media sosial belum tentu sesuai dengan kehidupan kita, sehingga dapat menimbulkan rasa iri, tidak percaya diri karena tidak seberuntung seperti orang lain, yang membuat kita merasa hidup kita selalu kurang dan tidak cukup baik daripada kehidupan orang lain.

Hal ini memiliki dampak yang cukup menghawatirkan seperti hilang atau berkurangnya rasa percaya diri karena membandingkan standar orang lain, yang kurang realistis dengan kehidupan kita. Tak hanya itu, khususnya untuk kaum perempuan mereka sering kali menetapkan atau mengklaim bahwa standar kecantikan itu harus memiliki kulit yang putih, bersih, tubuh yang bagus serta penampilan yang menarik, sehingga membuat para Perempuan yang tidak memiliki atau tidak mempunyai standar tersebut akan merasa  insecure, karena tidak seberuntung orang lain.

Untuk dapat mencegah atau melawan maraknya Social Comparison, kita perlu beberapa strategi. Pertama, kita harus menyadari ilusi media sosial, bahwa yang terjadi di media sosial merupakan sebuah editan, filter wajah, atau momen terbaik seseorang, kita tidak perlu khawatir dengan keadaan kita saat ini bisa jadi seseorang yang terlihat Bahagia di media sosial belum tentu Bahagia di dunia nyata. Kedua, kita harus selalu membiasakan fokus terhadap diri kita sendiri, bukan berarti kita harus fokus terhadap diri kita sendiri, kita tidak peduli dengan orang lain, namun yang dimaksud dengan fokus terhadap diri sendiri ialah, kita harus lebih fokus lagi terhadap target diri kita dan apa yang akan kita raih untuk kedepannya.

Ketiga, kurangi bermain media sosial yang tidak memiliki faedah yang baik dalam diri kita, gunakanlah media sosial dengan bijak. Keempat, kita harus membiasakan diri untuk bersyukur, karena dengan kita membiasakan seperti ini, hidup kita akan lebih terasa tenang dan damai, tanpa ras iri terhadap kebahagiaan orang lai, karena yang menciptakan kebahagiaan itu bukan orang lain, tapi diri kita sendiri.

Menghentikan atau melawan Social Comparasion, bukan berarti kita tidak boleh mencari inspirasi dari media sosial, namun dengan melawan Social Comparasion ini kita harus memiliki bahwa kita dilahirkan didunia ini memiliki keunikan atau kelebihan dan kekurangan masing-masing, kita tidak dilahirkan sama seperti orang lain bukan berarti kita tidak layak untuk ada di dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun