Mohon tunggu...
M.Bambang Sudirja
M.Bambang Sudirja Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Akuntansi Semester 2 Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Respon Penonton Setelah Menonton Film "Siksa Kubur"

16 Mei 2024   11:55 Diperbarui: 16 Mei 2024   12:00 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Film Siksa Kubur (https://www.parfi.or.id/sinopsis-film-siksa-kubur/)

          Menurut Haiwan Pratista (2008) film adalah media audio visual yang mengabungkan kedua unsur yaitu naratif dan sinematik. Unsur naratif sendiri berhubungan dengan tema sedangkan unsur sinematik adalah alur atau jalan cerita yang runtun dari awal sampai akhir. Ada yang menganggap film merupakan sebuah tayangan hiburan semata, ada pula yang menganggap film adalah sebuah media yang dapat memberikan pembelajaran bagi penontonnya. Bagi pembuat film, tak jarang mereka membuat film atas dasar pengalaman pribadi atau pun kejadian nyata yang diangkat ke dalam layar lebar. Karena pada dasarnya film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu masyarakat dan kemudian memproyeksikanya ke dalam layar.Berbagai tema film sudah diproduksi sebagai saranan hiburan maupun penyampaian pesan bagi khalayak yang menonton. Kekuatan format audio dan visual dalam film dinilai mampu menyentuh perasaan dan moral khalayak.

          Salah satu jenis film yaitu jenis film horror. Sebuah genre yang berusaha untuk memancing emosi berupa rasa ketakutan atau rasa jijik dari penontonya. Alur cerita film horror sering kali melibatkan tema tema kematian, supranatural,atau penyakit mental. Film horror sering kali mengeskplorasi materi pelajaran yang gelap dan mungkian berhubungan dengan topik atau tema yang melampaui batas. (STEKOM, t.thn.) Teknik sinematik yang digunakan dalam film horror terbukti memancing reaksi psikologis penonton. Menurut Annette Kuhn dan Guy Westwell dalam "A Dictionary of Film Studies" (2012), horor adalah genre film yang berusaha untuk menimbulkan perasaan takut dan jijik pada penontonnya dengan tujuan menghibur. (Yuckion, 2022)

                Menurut Redi  Panuju, film dapat menjadi media pembelajaran yang baik bagi penontonnya tidak hanyak sebagai hiburan semata, film juga mampu meyampaikan pesan langsung lewat gambar, dialog, dan lakon sehingga menyebarkan misi, gagasana, dan kampanye, apapun itu (Asri, 2020). Dapat dikatakan, film merupakan bagian dari komunikasi media massa bersifat audio-viusal dan bertujuan untuk menyampaikan pesan sosial atau moral tertentu kepada penontonya.

          Film horror di Indonesia sudah banyak yang membuatnya dan hasilnya juga sudah banyak yang menilainya salah satu film horror yang lagi booming ditahun 2024 ini yaitu film Siksa kubur karya joko anwar. Joko Anwar lahir pada tanggal 3 Januari 1976 di sebuah kawasan perkampungan miskin di Medan, Sumatera Utara dan tumbuh besar dengan menonton film-film kungfu dan horor. Sejak duduk di sekolah menengah pertama, dia juga telah menulis dan menyutradarai pertunjukan drama. Joko kemudian berkuliah di Institut Teknologi Bandung untuk mempelajari teknik penerbangan, karena orang tuanya tidak sanggup menyekolahkannya ke sekolah film. Setelah lulus kuliah pada tahun 1999, ia menjadi wartawan di The Jakarta Post dan kemudian menjadi kritikus film. Kita tahu bahwa film film karya joko anwar ini sudah banyak yang kekelas nasional dan internasional seperti Pada 2017, Joko membuat ulang sebuah film horor Pengabdi Setan yang aslinya dibuat pada 1980. Oleh para kritikus film ini sempat disebut-sebut sebagai "barometer atau standar baru bagi film horor Indonesia", dan menjadi film Indonesia terlaris pada tahun itu. Dalam ajang Festival Film Indonesia 2017 film ini meraih 13 nominasi dan berhasil memenangkan 7 di antaranya, Selama 24 hari penayangan, film tersebut sukses mendulang 4 juta lebih penonton dan diakui sebagai film Indonesia yang paling seram. film horror berjudul Siksa Kubur, merupakan Film ketiga garapan Joko Anwar sepertinya layak mendapatkan pujian. Tidak hanya sekedar film biasa tetapi Film horror berjudul Siksa Kubur ini sarat akan banyak pelajaran yang bisa diambil khususnya bagi seluruh elemen masyarakat, dari alur ceritanya memberikan pelajaran bahwa sesuatu yang dikatakan oleh Agama itu memang benar adanya. Film Siksa Kubur sudah ramai diperbincangkan di berbagai media sosial sejak akhir 2023. Tepatnya pada saat sutradara Joko Anwar membagikan sebuah poster foto aktor aktris yang memerankan dalam filmnya tersebut.

         SINOPSIS FILM SIKSA KUBUR 

 "Siksa Kubur" mengisahkan kisah dua bersaudara, Sita (diperankan oleh Faradina Mufti) dan Adil (diperankan oleh Reza Rahadian), yang terpisah oleh peristiwa tragis kehilangan orang tua mereka dalam serangan bom bunuh diri. Dulu, mereka hidup dalam keluarga yang harmonis dan penuh kasih, tetapi segalanya berubah setelah kedua orang tua mereka meninggal secara tragis. Peristiwa traumatis ini meninggalkan bekas yang mendalam pada Sita, mengubah pandangannya terhadap hidup, agama, dan kebenaran. Sita, yang dulunya percaya pada ajaran agama, sekarang mempertanyakan eksistensi siksa kubur dan bahkan keberadaan Tuhan. Obsesinya untuk membuktikan bahwa agama itu tidak nyata dan siksa kubur hanya mitos, mendorongnya untuk mencari orang paling berdosa. (ki, 2024)

          Dengan penuh tekad, Sita melakukan pencarian yang berbahaya dan menggiringnya ke dalam pertemuan yang menegangkan dengan orang paling kejam yang pernah ia temui. Namun, rencananya tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Ketika orang itu meninggal dunia, Sita mengambil langkah nekat dengan meminta bantuan Adil untuk menguburkan dirinya di liang sebelah jenazah tersebut, dengan harapan membuktikan bahwa siksa kubur hanya khayalan belaka. Namun, apa yang dianggap sebagai percobaan untuk menguji kebenaran, berubah menjadi sebuah perjalanan menyeramkan dan penuh dengan ketidakpastian. Sita harus menghadapi konsekuensi mengerikan atas keputusannya, sementara dia terperangkap dalam sebuah kuburan yang tersembunyi rahasia gelapnya. Dengan perpaduan antara ketegangan psikologis dan elemen horor yang memikat, "Siksa Kubur" mempertanyakan keyakinan dan ketakutan pribadi, sambil merangkul tema-tema universal tentang kehidupan, kematian, dan kebenaran. Apakah Sita akan menemukan jawaban yang dia cari, ataukah dia akan terjebak dalam labirin ketidakpastian yang tak berujung?.

BEBERAPA RESPON PENONTON DILIHAT DARI BEBERAPA ASPEK

1. Pembingkaian Naratif 

          Dengan pemeran utama yang kuat dan cerita yang mendebarkan, "Siksa Kubur" menjanjikan pengalaman menonton yang intens dan memikat. Namun, apakah Anda siap untuk memasuki dunia gelap di balik misteri siksa kubur, ataukah Anda lebih nyaman dengan keyakinan yang telah Anda pegang selama ini? Hanya penonton yang dapat menentukan akhir dari kisah ini, di dalam dan di luar layer. Joko Anwar menggunakan teknik penceritaan yang kuat untuk menghidupkan kengerian dalam film ini. Dari awal hingga akhir, penonton diperkenalkan pada suasana yang mencekam dan atmosfer yang gelap, yang secara bertahap memperkuat rasa takut mereka. Cerita tentang arwah gentayangan dan karma yang tak terpenuhi menciptakan ketegangan yang konstan, membiarkan penonton terjebak dalam aliran ketakutan yang tak terhindarkan.

2. Estetika Visual dan Audio

Selain itu, aspek visual dan audio dalam "Siksa Kubur" juga berkontribusi besar terhadap pengalaman ketakutan penonton. Pencahayaan yang gelap, penggunaan suara yang menakutkan, dan efek suara yang menggema secara efektif membangun atmosfer yang mencekam di sepanjang film. Joko Anwar secara cerdas memanfaatkan teknik-teknik sinematik ini untuk memperkuat kengerian dan membuat penonton merasa terintimidasi. "Jumpscare-nya masih biasa aja buat saya, tapi atmosfer film ini horornya enggak biasa. Audio visual dan sinematografi enggak usah diraguin, lah, ya," ulas seorang penonton yang memberi rating 4 dari 5 pada Kamis (11/4).

3.Pengaruh Karakter dan Narasi

Selain elemen-elemen teknis, karakter dan narasi juga memainkan peran penting dalam menciptakan rasa ketakutan. Karakter-karakter dalam "Siksa Kubur" menghadapi situasi-situasi yang mengancam dan teror yang tak terduga, yang membuat penonton merasakan empati dan kecemasan yang mendalam. "Parade akting luar biasa, dipimpin Faradina Mufti yang mengagumkan. Hampir semua porsi aktingnya bagus-bagus banget," ujar salah satu pengguna. Narasi yang kompleks dan menggigit secara emosional juga membantu meningkatkan intensitas ketakutan, karena penonton terlibat dalam perjalanan psikologis karakter-karakter tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun