Mohon tunggu...
Ika Rahma
Ika Rahma Mohon Tunggu... Wiraswasta - guru yang masih terus belajar

http://mbakyul.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Sebar Brosur di Pinggir Jalan

17 Maret 2014   21:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:49 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama mau nulis ini, tapi baru sempat.

Ceritanya akhir-akhir ini banyk sekali saya temui tukang sebar brosur di jalanan. Isinya macam-macam. Mulai bimbel, sedot wc, servis ac,servis laptop, dan les musik. Dan yang paling mendominasi adalah iklan pinjaman tunai cepat cair dan kredit sepeda motor.

Saya tidak akan membahas mengenai isi iklan di brosur-brosur tersebut. Yang saya amti disini adalah banyaknya penyebar brosur yang membagikan brosurnya di pinggir jalan saat kendaraan sedang melaju. Tangan mereka menggapai-gapai untuk memberikan brosur kepada pengguna jalan. Menurut saya ini agak sedikit berbahaya.

Saya paham betul bahwa mereka ini melakukan aksi seperti itu dalam rangka mencari nafkah. Tapi alangkah baiknya jika kegiatan itu tidak dilakukan saat para penguna jalan sedang memacu kendaraannya. Selain berbahaya untuk para pengendara, juga berbahaya bagi mereka sendiri. Kalau tidak hati-hati dan waspada kan bisa tersenggol kendaraan. Terkadang itu juga bisa mengganggu konsentrasi pengendara.

Ditambah lagi dengan kebiasaan orang Indonesia yang suka buang sampah sembarangan. Saya sering melihat para pengendara yang diberi brosur itu dengan santainya membuang kertas brosur di jalanan. Sepele memang. Tapi kan jalanan jadi kotor.

Saran saya, sebaiknya pekerjaan sebar brosur ini dilakukan di pasar malam, atau tempat keramaian yang lain. Bisa juga dibagikan pada para pejalan kaki atau lebih bagus lagi jika disebarkan dari rumah ke rumah. Kemungkinan dibaca pun lebih besar karena target tidak sedang dalam keadaan berkendara.

1395067795138904305
1395067795138904305
Sekali lagi ini hanyalah unek-unek saya saja, tidak tau apa yang lain juga punya pendapat yang sama. Jika ada kata-kata saya yang kurang berkenan, dengan tulus saya sampaikan permohonan maaf.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun