Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fokus

12 September 2019   09:30 Diperbarui: 12 September 2019   09:38 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu waktu, saya pernah menulis tentang sosok yang berjiwa besar. Mereka adalah: (1) mau membantu kesulitan yang dialami orang lain, (2) berinisiatif menciptakan hal baru dan besar, (3) rela berkorban demi kepentingan bersama, (4) memiliki kerendahan hati, (5) mau berbagi kepada orang lain, (6) senantiasa menerima segala kritik dan masukan, (7) mau bekerja sama, (8) memahami dan mengerti orang lain, (9) selalu terbuka dan jujur, (10) bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, dan masih banyak lagi.

Tentunya, sama-sama kita menyadari menjadi orang berjiwa besar tidaklah mudah. Ada saja, selalu ada rintang dan goda berdatangan. Lalu, apakah yang harus kita lakukan?

Belajar percaya diri. Barangkali itulah solusi sederhana yang rumit praktiknya. Setiap hari, pastinya kita belajar. Bahkan, belajar hingga lupa diri, lupa waktu, dan lupa entah apalagi. Namun, mengapa rasanya berjiwa besar itu belum kita miliki?

Percaya Diri

Ada seseorang memiliki potensi besar dalam dirinya. Ia berkali-kali menjuarai lomba menulis hingga tingkat Nasional. Ia juga, pernah diundang keluar negeri. Sayangnya, hingga detik ini seseorang itu rasanya belum memiliki kepercayaan diri atas kemampuannya itu.

Memang, di atas kita masih ada orang di atasnya lagi. Tetapi, rasa memiliki diri penting dipahami seseorang. Hal itu, bukan untuk ajang sombong-sombongan. Melainkan, sebagai penyemangat bahwa diri memiliki kemampuan dan potensi yang dapat dijadikan senjata perang.

Membangun kepercayaan diri sama dengan mengaktifkan ion positif dalam diri. Ion tersebut akan menjelma kekuatan yang dahsyat untuk memompa diri. percaya diri dapat dipelajari. Saya yakin semua orang bisa hidup dengan kepercayaan diri penuh, asalkan mereka mau dan terus berlatih---mencari dirinya, mengoptimalkan kelebihannya.

Semuanya hanya butuh waktu. Perlahan percaya diri itu akan tertanam dalam diri setiap manusia. sebab, setiap diri dibekali kelebihan yang tidak dimiliki orang lain---apapun itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun