Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kepada Kau

27 Agustus 2019   10:32 Diperbarui: 27 Agustus 2019   10:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelisah jiwa, gelisah rasa, gelisah aku adalah puncak rasa

Selusin gemetar dada berdebar, menjelma musim kemarau panjang

Pagi ini, jiwa rasa gelisahku membuncah

Kau, siapa namamu?

Perindu duduk di taman dengan selusin tanya

Kau tahukan, betapa daun tak pernah membenci angin?

Coba kau tanya, samudera apa yang tak mampu kulukiskan, sementara jemari hendak menari kala angin benar-benar ingin bercerita tentang apa dan bagaimana sebuah jiwa dan rasa, dengan getar debar waktu.

Kau, siapa namamu?

Bukan tanpa alasan, kau menjelma luka tak mengering

Serbukserbuk mahkota berlarian terpa hanyut angit musim ini

Kau tahukan, betapa hati tak pernah membenci?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun