Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membiasakan Minum "Jamu" Sejak Usia Dini

4 Juni 2014   22:54 Diperbarui: 4 April 2017   18:02 12771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin saya mendadak kedatangan tamu-tamu kecil teman Thomi anak saya. Cewek 2 dan cowok 1 orang. Kelabakan juga karena tanpa pemberitahuan lebih dahulu, mereka mau belajar kelompok di rumah. Biasanya saya suka bikin kolak atau es buah yang memang rutin saya bikin untuk persediaan di rumah. Karena Thomi juga tidak kasih tau sebelumnya, jadi saya tidak ada persiapan untuk menjamu mereka.

Di kulkas cuman ada beberapa botol minuman beras kencur dan asam kunyit, yang memang menjadi penghuni tetap yang wajib dan harus ada di dalam lemari es. Walau setengah ragu-ragu, tapi akhirnya saya keluarkan beberapa botol minuman herbal itu dan saya hidangkan ditemani pisang goreng hangat. Tiba-tiba reaksi mereka secara spontan....

Tanteeeeee......saya gak suka jamuuuuuu......” sambil menutup hidung masing-masing.

Walau sudah bisa menebak reaksi mereka, tapi saya tetap saja terkejut....

Ini bukan jamu. Ini adalah......bla bla bla bla bla......”

Akhirnya penjelasan panjang dan lebarpun meluncur dari bibir saya, mengambil beberapa waktu jam yang seharusnya untuk mereka diskusi dan  belajar kelompok.

Sebenarnya saya prihatin dengan ketidaktahuan informasi yang mereka terima. Meskipun tidak sepenuhnya menyalahkan, tapi paling tidak mereka seharusnya tidak buta sama sekali tentang minuman tradisional (minuman herbal) yang notabene adalah sudah menjadi kekayaan kuliner kita sejak dari nenek moyang sampai sekarang. Mereka adalah generasi muda yang nantinya di tangan merekalah kekayaan alam ini di olah dan dimanfaatkan.

Maksud saya di sini adalah membiasakan minum minuman berbahan alami atau biasa di sebut herbal, dengan tujuan tidak hanya menjaga kesehatan dari dalam tubuh tapi juga memberi efek kecantikan fisik tubuh kita. Terutama yang terpenting adalah mengetahui bahwa Indonesia sangat kaya dengan hasil alam yang bisa dimanfaatkan. Bukan jamu yang konotasinya hanya untuk menyembuhkan suatu penyakit.

Saya termasuk beruntung, dari kecil sudah dibiasakan minum-minum jamu tradisional oleh nenek saya. Dari usia remaja ketika pertama kali mendapat menstruasi sampai sekarang, jamu sudah menjadi bagian dari minuman wajib yang hampir tiap hari saya konsumsi. Dari jamu tradisional produksi pabrik, jamu yang sudah di kemas secara lebih modern sampai racikan sendiri. Manfaatnyapun sangat saya rasakan, karena sampai usia kepala 4 saya tidak pernah mengalami satu penyakit yang sangat serius. Di samping juga harus menjaga pola makan dan pola hidup yang sehat.

Beberapa minuman ringan namun sehat terbuat dari bahan alami yang mudah di dapat dan ada disekeliling kita (tentunya sangat bermanfaat buat tubuh), selalu tersedia di dalam kulkas saya yaitu :

1.Beras kencur

Beras kencur bagi saya sudah seperti soft drink atau pengganti air putih. Hampir tiap hari saya mengkonsumsinya. Rasanya cukup nikmat, aromanya wangi serta segar dan cukup menggugah selera.

Selain meningkatkan nafsu makan, khasiat jamu beras kencur adalah untuk menghilangkan pegal-pegal, rasa capek, batuk dan juga sakit maag. Sedangkan untuk kaum pria khususnya, dipercaya dapat meningkatkan vitalitas jika diminum dengan madu.

2.Kunyit asam

Minuman kunyit asam sangat di sukai oleh segala usia, baik dari anak-anak sampai orang dewasa. Rasanya yang asam dan segar, apalagi kalau di minum dalam keadaan dingin, sekarang sudah menjadi minuman alternatif yang selalu di cari di setiap suasana.

Secara umum, manfaat dari minuman kunyit asam ini adalah bisa meningkatkan Untuk wanita, manfaat dari kunyit asam adalah melancarkan haid, menghilangkan bau tak sedap, membersihkan sisa-sisa darah menstruasi dan mengatasi keputihan. Di samping membuat badan singset dan perut menjadi ramping serta kencang.

Kunyit asam juga dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, melindungi hati, menurunkan kolesterol darah, juga sebagai anti bakteri dan anti jamur. Bagi yang mempunyai asam lambung atau maag, disarankan untuk tidak mengkonsumsi kunyit asam setiap hari. Mungkin 2 hari sekali dan tidak lebih dari 2 gelas per harinya.

3.Jahe

Jahe bisa di konsumsi sesuai selera. Di seduh dengan air hangat sebagai minuman jahe, atau jahe segar di iris-iris. Kemudian di masukkan ke minuman favourite misalnya kopi, teh atau susu. Di samping bisa menghangatkan badan dan mengobati masuk angin, jahe bisa menjadi salah satu minuman terapi penghilang stress. Rasanya yang hangat di lidah tapi cenderung pedas, mengeluarkan sensasi tersendiri bila di konsumsi ketika masih panas atau hangat. Tidak ada resiko apapun bila dikonsumsi setiap hari, justru akan membuat stamina menjadi fit dan stabil.

4.Rebusan daun sirsak (sirsat)

Kebetulan di rumah saya menanam pohon sirsak. Setiap hari saya merebus 7 lembar daun sirsak dengan 3 gelas air selanjutnya menjadi 1 gelas. Sebelum tidur, seduhan itu saya minum tanpa gula (tapi memakai gula juga tidak apa-apa). Rasanya seperti air teh. Dipercaya bisa mencegah kanker serviks, di samping konon, katanya fungsi utama dari daun sirsak yaitu membunuh sel-sel kanker di dalam tubuh, seperti paru-paru, ginjal, pankreas, payudara, prostat, usus besar dan leukemia. Sedangkan kegunaan lainnya adalah mengeliminasi radikal bebas, menyembuhkan peradangan dalam tubuh, dan terutama meningkatkan stamina agar tubuh tidak lemah.

Selanjutnya, semua kembali tergantung ke selera kita. Tapi apapun bentuk kemasan jamu atau minuman herbal yang kita konsumsi, hendaknya jangan lupa untuk tetap mengkonsumsi air putih sebanyak-banyaknya. Karena air putih akan menetralisir racun atau bahan yang tidak bisa di serap oleh ginjal kita.

Mari hidup sehat dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun