Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan di Masa Pandemi, untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik

17 Desember 2020   16:30 Diperbarui: 17 Desember 2020   16:42 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur saya tidak pernah menyangka bisa menjadi salah satu yang terpilih sebagai peserta Danone Blogger Academy, setelah sebelumnya 2x mencoba mendaftar tapi gagal.  Tapi namanya kalau sudah rejeki, katanya sih tidak akan lari ke mana. Keberuntungan saya ternyata ada pada DBA 3 yang dilaksanakan di Bali tahun 2019 lalu.

Melihat pengalaman dari para alumni Danone Blogger Academy 1 dan 2, ada rasa senang dan antusias banget ketika mengikuti semua kegiatan yang dijalani selama "sekolah" di DBA. Di samping materi yang diberikan betul-betul sangat sarat dengan ilmu dan informasi yang bermanfaat yaitu seputar Kesehatan, Lingkungan dan Gizi. Para blogger juga di ajak untuk melihat dan meninjau langsung ke lapangan. Keren nggak tuh!

Waktu menjadi peserta DBA 3 di Bali (dok.pri)
Waktu menjadi peserta DBA 3 di Bali (dok.pri)
Sedangkan saya bersama 10 kompasianer terpilih mengikuti Danone Blogger Academy Batch 3 di Bali selama 3 hari 4 malam dari tanggal 29 Agustus sampai 01 September 2019. Sungguh pengalaman yang luar biasa dan sangat berkesan yang tidak akan pernah terlupakan. Apalagi kemudian tidak berapa lama yaitu tepatnya pada bulan Nopember 2019 pandemi sudah mulai merebak. Dan akhirnya di bulan Maret semua wilayah di Indonesia di tutup kemudian diberlakukan WFH sampai dengan sekarang.

Sampai sekarang masa pandemi itu belum juga berakhir. Tapi sepertinya bukan halangan bisa mengadakan reuni untuk para alumni Danone Blogger Academy. Dengan tajuk #DanoneReunite, Kompasiana mengajak para alumni untuk berkumpul, berkangen-kangenan meski secara virtual lewat webinar pada tanggal 11 Desember 2020.

Tentunya tidak hanya reuni kumpul-kumpul saja dong. Ada banyak permainan, kuis dan bagi-bagi hadiah yang menarik. Kompasiana tetap menghadirkan narasumber yang akan berbagi ilmu kepada para alumni DBA. Dan salah satu materi yang diberikan sangat cocok dengan situasi sekarang ini yaitu  bagaimana menjaga Kesehatan di tengah pandemi. Pemberi materinya adalah Dr. Muhammad Soffuiudin selaku Occupantional Health Leader Danone Indonesia. Memberikan topik tentang Revolusi Gaya Hidup Sehat Di Tengah Pandemi Covid 19.

Tapi selain itu ada juga 2 materi tambahan yaitu tentang Mengasah Critical Thinking oleh bapak Tri Agung Kristianto selaku Wakil Pemred Kompas dan mas Niko Julius yang mengajarkan bagaimana membuat infografis untuk blog.

Pandemi yang mau menginjak anniversary setahun ini, mau tidak mau membuka mata kita. Bahwa peduli pada kesehatan itu tidak perlu menunggu kita atau orang terdekat sakit. Tidak perlu menunggu kita punya uang untuk membeli banyak suplemen. Karena hal yang kecil ternyata bisa memunculkan atau menyebabkan sakit. 

Contoh adalah gaya hidup yang sepele tapi terlupakan. Misal abai mencuci tangan, tidak pakai masker, merokok (atau berada di lingkungan perokok), cuek dengan konsumsi makanan atau malas berolah raga. Semua itu bisa menjadi sumber penyakit. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini, yang sepertinya virus sangat mudah menjangkiti kita apabila tidak diprotek dengan baik.

Dr. Muhammad Soffuiudin atau panggilan singkatnya dokter Sofi, memberikan tips  tentang Revolusi Gaya Hidup Sehat Di Tengah Pandemi Covid 19. Menurut beliau ada 3 tips Revolusi Hidup Sehat yaitu dengan cara :

bb-5fdb21a8d541df05672066e2.jpg
bb-5fdb21a8d541df05672066e2.jpg
1. JAGA AKTIFITAS FISIK

Menurut dokter Sofi, definisi dari aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka, yang memerlukan pengeluaran energi. Padahal selama pandemi ini, kegiatan kita hanya seputar wilayah rumah saja. Tapi rasanya sudah capek. Saya sendiri merasa itu sudah cukup disebut olah raga. Ternyata bukan dan pemahaman yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun