MENULIS SEJAK KECIL
Menulis sudah menjadi bagian dari hidup saya sejak kecil. Bahkan hampir semua anggota keluarga saya, mempunyai buku harian. Dan mempunyai kebiasaan menuangkan cerita di setiap hari demi hari di dalam buku harian itu. Tentunya tidak hanya kegiatan harian, tapi juga segala permasalahan pribadi serta keluh kesah yang tidak bisa diceritakan kepada orang lain.
Bahkan ketika masih SD, beberapa kali tulisan saya berupa cerita pendek. Pernah di muat di majalah terkenal yaitu Bobo dan Kawanku. Dapat honor? Tentu saja dong! Dan bagaimana perasaan saya waktu itu? Gembira dan bangga banget.
Tahun 1980an mendapat honor menulis sebesar Rp. 150,- saya sudah bisa mentraktir kakak sepupu semangkok bakso dan es dawet. Karena dia yang mengantarkan saya ke kelurahan dan kecamatan untuk minta tanda tangan ke pak lurah dan pak camat. Demi mencairkan uang honor nulis yang pada waktu itu masih di kirim lewat wesel.
Kalaupun selanjutnya, saya disibukkan dengan sekolah, kuliah kemudian bekerja dan mengurus keluarga. Tapi menulis masih jalan terus meskipun sudah tidak sesering dulu. Yang saya sesalkan, saya sudah tidak disiplin lagi menulis di buku harian. Bahkan tidak pernah punya buku harian lagi. Kalaupun pada tahun 2007 saya mempunyai blog, yang saya anggap sebagai pengganti buku harian di jaman dengan tekhnologi canggih ini. Tetap masih kalah dengan aktifitas rutin yang berjibun. Yang menenggelamkan saya di pusaran kesibukan formalitas.
Ternyata, menulis memang sudah harus menjadi bagian dari hidup saya. Walaupun sudah bertahun-tahun tidak pernah menjalani aktifitas sebagai penulis. Akhirnya, tangan dan hati saya tetap menuntun jalan hidup ini untuk kembali berkutat dengan kata demi kata. Yang selanjutnya menjadikan hidup saya lebih berwarna dan bernilai. Tahun 2014 saya kembali aktif menulis. Dan kembali menemukan dunia lama yang sempat hilang. Menemukan dunia baru yang lebih berwarna.
Saya paling hobi minum kopi. Segala macam kopi. Bagi saya, kopi adalah sumber semangat dan inspirasi. Aroma dan rasanya, bisa membangkitkan energi yang luar biasa. Bisa dikatakan, saya sangat menyukai kopi.
Begitu juga KOPI dengan kepanjangan dari Koalisi Online Pesona Indonesia. Meskipun baru beberapa bulan bergabung, tapi mampu membakar semangat dan memberikan inspirasi terutama dalam dunia tulis menulis. Kenapa? Karena gabung dalam Komunitas Kopi dengan seabreg kegiatannya, otomatis membuat kami menjadi blogger Kabarindo (Kabar Baik Indonesia). Sebuah portal yang menginformasikan segala macam kegiatan dari Komunitas KOPI. Meskipun saya belum sempat mengikuti kegiatan Komunitas Kopi di Jakarta, tapi memantau segala aktifitas rekan-rekan Kopi baik di portal Kabarindo maupun di chat group WA.
Awalnya, saya adalah salah satu blogger Surabaya yang di undang dalam acara nobar film “I am HOPE” ketika tayang perdana di Surabaya. Dan yang menjadi koordinatornya adalah kak Arul Muchsen atau panggilan akrabnya kakak AL. Lewat beliaulah, saya mengenal istilah KOPI atau kepanjangan dari Koalisi Online Pesona Indonesia.
Ketika gabung di group WA “Kopi is Cinta”, saya semakin tahu banyak tentang kegiatan serta misi visi komunitas yang ternyata super keren ini. Gimana nggak keren. Di samping anggotanya adalah para blogger seluruh Indonesia, ada juga selebritis terkenal seperti vokalis Nidji yaitu kak Giring dan penulis kondang kak Asma Nadia. Komunikasi terjalin begitu hangat dan akrab tanpa ada batasan. Topik bahasan pun sangat bervariatif. Tapi yang jelas, kami yang terhimpun dalam KOPI tersebut sangat peduli akan perkembangan dunia perfilman Indonesia yang semakin marak dan hidup. Oh ya, sebenarnya KOPI tidak hanya concern tentang dunia perfilman. Karena