Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Selfie ala Bundaku

16 April 2015   08:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_410379" align="aligncenter" width="300" caption="dok: ladiesiana"][/caption]

Mumpung kita bisa bertemu dan berkumpul, mari di bingkai dalam dokumentasi yang bisa di kenang sampai anak cucu nanti...”

Itulah sepenggal kalimat yang sering diucapkan ibu saya setiap ada kesempatan kumpul-kumpul baik dengan putra putrinya ataupun pada acara keluarga besar yang lain. Padahal di keluarga kami, intensitas untuk bertemu itu bisa dikatakan sangat sering. Tetapi ibu tidak pernah lupa untuk meluangkan waktu  mendokumentasikan setiap momen tersebut. Padahal meskipun tanpa di suruh, otomatis kami selalu berfoto-foto ria baik selfie maupun rame-rame. Dan langsung di share ke hampir semua media sosial yang ada :D

Sebenarnya selfie, welfie ataupun groufie memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup di jaman sekarang. Dengan perangkat yang makin canggih, momen apapun bisa diabadikan secara cepat dengan hasil yang maksimal. Meskipun ibu saya tidak mempunyai telpon genggam ataupun gadget yang canggih, tapi lewat putra putri dan cucunya beliau tahu bagaimana cara memanfaatkannya peralatan canggih itu untuk mendokumentasikan momen yang bersejarah menurut beliau. Dan semua momen saat bisa berkumpul bersama itu adalah saat yang sangat bersejarah yang tidak mungkin bisa di ulang kembali.

[caption id="attachment_410382" align="aligncenter" width="300" caption="dok : pribadi"]

142914733371823670
142914733371823670
[/caption]

[caption id="attachment_410383" align="aligncenter" width="300" caption="dok : pribadi"]

14291474951986666354
14291474951986666354
[/caption]

14291476341183822217
14291476341183822217

[caption id="attachment_410389" align="aligncenter" width="300" caption="dok : pribadi"]

14291488321538742376
14291488321538742376
[/caption]

[caption id="attachment_410922" align="aligncenter" width="300" caption="dok.: pribadi"]

14293179491588615460
14293179491588615460
[/caption]

Dan hebatnya, ibu tidak hanya sekedar mengingatkan dan mengajak kami selalu berfoto rame-rame. Beliau juga mencetak dan menyimpan rapi foto-foto itu dalam album khusus yang disebutnya “Momen Kebersamaan Keluarga”. Satu hal yang tidak pernah terpikir oleh putra putrinya termasuk saya. Biasanya kami hanya pasang foto-foto di media sosial seperti fesbuk, twitter atau instagram. Tapi ketika ada kesempatan membuka dan melihat foto itu, betapa sangat terasa ada kesan yang indah dan manis mengingat kebersamaan kami yang terjadi waktu itu.

Rasanya memang tidak berlebihan kalau kami memberi apresiasi yang sangat tinggi atas ide serta usaha ibu. Sehingga kami selalu menyebut beliau sebagai “Duta Pemersatu Keluarga” hehehehe... Memang tidak serius sih alias hanya becandaan. Tapi keluarga kami memang suka guyon dan sangat akrab satu sama lain. Demikian pula dengan ibu yang makin seperti sahabat bagi kami. Panggilan itupun justru membuat beliau makin semangat dan tidak pernah berhenti untuk terus menginspirasi kami agar selalu menghargai setiap momen yang ada. Dan satu hal yang lucu menurut kami, apapun bentuk dan modelnya ketika akan berfoto. Ibu selalu menyebutnya dengan julukan selfie. Meskipun sudah di jelaskan dan diterangkan terutama oleh cucu-cucunya, ibu tidak pernah mau mengganti sebutan itu ketika mengajak kami untuk berfoto bersama. "Ayo ayo sekarang saatnya selfie..." begitu selalu seruan beliau kalau memberi komando kepada kami untuk segera foto berjamaah. Dan kami sudah terbiasa mendengarnya, jadi memakhlumi.  Yang penting tujuan dan niat untuk mendokumentasikan momen itu yang selalu kami apresiasi dan hargai.

Terima kasih bundaku... Semoga kebersamaan kita akan selalu terbingkai indah untuk bisa dikenang selamanya...

[caption id="attachment_410381" align="aligncenter" width="300" caption="dok : pribadi"]

1429147229431353698
1429147229431353698
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun