Mohon tunggu...
Yulianti
Yulianti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Warga Negara Indonesia Asli, yang cinta dengan tanah air Indonesia. Seorang guru SMP Negeri 3 Pseksu, di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Anggap Remeh Hal-hal Kecil

28 September 2011   15:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:32 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yanganda fikirkan tentang foto di atas? Kebakaran. Ya, anda benar.

Sebuah rumah dalam foto ini adalah akibat dari mengabaikan hal remeh temeh. Rumah ini terbakar tepat di depan sekolah di mana saya mengajar. Kejadiannya malam minggu kira-kira setelah magrib, rumah tersebut, menjual bensin eceran. Tiba-tiba, ada seorang pembeli mengendarai motor dengan rokok yang masih menyala, membeli bensin. Saat sang penjual (pemilik rumah) menuangkan bensin, percikan rokok yang masih ada apinya langsung menyambar bensin, dan meledaklah, motor tersebut terbakar, dan api pun menyambarhingga ke rumah sang penjual, dan membakar rumah tersebut. Alhamdulillah, tak ada korban jiwa, baik penjual maupun pembeli selamat. Namun itulah, akibatnya menyedihkan.

Ah, itu kan takdir Tuhan. Ya, anda benar, namun ada hal yang harus di garis bawahi. Ketika Allah memberi pilihan sebelum taqdir berupa ketetapan. Ketika kita memilih untuk bersikap hati-hati, mungkin tak begini keadaannya.

Saya yakin, semua akan menyayangkan tingkah laku pembeli yang lalai, teledor, abai pada hal-hal sepele namun dapat berakibat fatal. Ya sama yakinnya saya, bahwa si pembeli pasti tahu betul, api tidak boleh dekat ke bensin. Karena, dapat memicu kebakaran. Namun, dia menganggap remeh ketika membeli bensin, tapi tetap saja merokok.

Padahal bensin ada zat terbangnya, dan rokok, abunya yangdibuang, terkadang masih ada apinya, apalagi jika melayang, ada angin, dan yup... jika bertemu api dengan bensin (bahan bakar yang tentu saja mudah terbakar), dan demikianlah, akhirnya, taqdir Tuhan rumah ini harus terbakar di tanggal 24 September 2011. Namun, Alhamdulillah, pasukan pantang pulang sebelum padam (Baca: pemadam kebakaran) mampu memadamkan api dan tak merambat ke rumah-rumah di sebelahnya.

Seniscayanya, kita jangan meremehkan hal-hal kecil. Apalagi jika bisa berakibat fatal.

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun