Mohon tunggu...
Yulianti
Yulianti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Warga Negara Indonesia Asli, yang cinta dengan tanah air Indonesia. Seorang guru SMP Negeri 3 Pseksu, di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FPK] Bangkitlah Pemuda

28 Oktober 2011   22:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:21 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tinta pena telah habis
airmata pun telah mengering
gundah pun telah melanglang
bangkitlah hai sekeping hati

Detik ini milik kita
tiada guna kita menyampahnya
maju walau selangkah
sungguh sangat berharga

bukan masa untuk mengumpat
tegakkan badan raihlah cita
busungkan dada
senyumlah awal bermakna
Hai hati, bersegeralah...

Hiduplah memilih menjadi satria
Walau iri cemooh menerpa
namun pilihan mulia takkan pernah kalah
Tuhan membela
Yakinlah...

Bergemuruh deburan ombak
melintang angin menatap senja
siapa tahu air beriak
bahwa asa masih ada

Tapal batas jadi saksi
entah kapan kau menanti
disaat larah melanda hati
engkau datang untuk kembali…

Tuhan berfirman sudah...
takkan mengubah nasib hambanya...
Maka bangkit dan bangkitlah
Ayo singsingkan lengan
Sang Raja Siang menanti ikhtiarmu...

Sekali lagi kukatakan padamu
Tiada guna menanti detik
Tanpa bulir keringat dan semangat berjaya
Ayo ini bukan pilihan sulit dan berteki
Ini mudah saja...

147. Yulianti +  Choirul Huda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun