Mohon tunggu...
mbah ulum singosari
mbah ulum singosari Mohon Tunggu... Guru - Membumikan Al Qur'an Melangitkan Manusia

its nice to be important but its more important to be nice

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terik Merintih

31 Agustus 2020   12:24 Diperbarui: 31 Agustus 2020   12:13 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rentan akan hawa

Berbisik diantara terik merintih

Haus bercambur canda

Dalam larian si kecil mungil

Tengkurap menahan dahaga

Menghibur bersama ocehannya

Bibir mungil

Terus menebar kelucuannya

Lintang

Yang berceloteh manis

Tak henti untuk hening

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun