Mohon tunggu...
mbah ulum singosari
mbah ulum singosari Mohon Tunggu... Guru - Membumikan Al Qur'an Melangitkan Manusia

its nice to be important but its more important to be nice

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waktu Mengubah Cerita

26 Juli 2020   08:34 Diperbarui: 26 Juli 2020   08:34 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berawal dari ketidak percayaan diri maka seseorang bisa tumpul cara berfikirnya. Muda suudzon, gampang marah bahkan selalu menganggap semua yang beda pendapat dengannya itu negatif. 

Waktu merubah cerita. Ungkapan yang pendek tapi bernilai dalam. Benarkah waktu betul-betul bisa merubah seseorang yang biasa menjadi luar biasa?". Jawabannya benar.

Orang jika ingin berubah haruslah punya niat yang kuat. Mau belajar dengan tekun dan berani berhijrah meninggalkan kampung halaman. 

Actionnya memang tak semudah kata-kata. Detaknya hati, gundahnya pikiran serta sedikitnya motivasi adalah pemicu kemunduran niat untuk bisa berubah. 

Mulailah berani untuk berubah. Ketakutan dalam hatimu akan mematikan harapan dan itu menyebabkan penyesalan yang mendalam ketika kita sudah purna usia. 

Awali dengan membaca baik yang tersirat maupun yang tersurat. Dari situlah mindset kita akan dibangun. Teruslah membaca seperti ikan yang membutuhkan air. Bagai burung yang tak ingin kehilangan kicauannya. Sampai akhirnya emas yang terpendam dalam diri kita akan nampak kilauannya.

Manifestasikan diri kita saat melihat laut dari daratan dengan melihat laut dari pesawat saat terbang. Apa ada yang beda dari keduanya. Pastilah banyak perbedaannya. Disitulah kita melihat dunia di kehidupan ini. Semakin kita diatas semakin banyak yang kita belum raih. 

Beranilah untuk memulai dan berubah. Semua diawali dari satu langkah, step by step. Nothing imposible in our live and Don't be afraid for the future(tak ada yang tidak mungkin di dunia ini dan jangan takut untuk masa depan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun