Mohon tunggu...
Bang Chrys
Bang Chrys Mohon Tunggu... Penulis - Editor
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberikan update berita di sekitar kita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menilik Kehidupan Warga Dusun di Kaki Gunung Meratus

29 Februari 2024   09:51 Diperbarui: 29 Februari 2024   09:58 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
warga dan anak-anak Dusun Kaar Kecamatan Pamukan Barat, saat mengikuti pelajaran BALISTUNG. Dok. Pribadi 28/02/2024

Kotabaru, KalSel. 29/02/2024 -- Tak banyak yang tahu realita kehidupan didusun itu. Dusun Kaar adalah sebuah perkampungan yang terletak diwilayah Kecamatan Pamukan Barat Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

Dusun Kaar sendiri pada awalnya adalah sebuah dusun yang bergabung dengan Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan dan sekarang pecah menjadi milik Kabupaten Kotabaru karena memang area dusun kaar adalah area yang terletak di kabupaten kotabaru.

Suasananya sepi, tak ada listrik, tak ada pasar dan tak ada sekolah,

Dusun Kaar adalah sebuah dusun yang dihuni oleh warga asli Dayak meratus Batuah, terdiri dari 46 Kepala Keluarga dan rata rata kehidupan nya masih mengandalkan menjadi petani. warga dusun Kaar kalau ingin menjual hasil bumi kepasar harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki sekitar 6 jam lamanya.

Yang tidak kalah mencengangkan adalah warga Dusun Kaar rata -- rata masih belum mengenal Baca Tulis Hitung. Saat ada sebuah komunitas Peduli Pendidikan datang ke Dusun itu sambutan warga dusun Kaar sangat antusias sekali bahkan mereka warga dusun meminta agar minimal dua minggu sekali Komunitas Peduli Pendidikan bisa datang memberikan ilmu baca tulis hitung kepada warga dusun terutama anak anak supaya bisa mengenal baca tulis hitung.

Madi ( 48) salah satu warga dusun Kaar mengungkapkan harapannya" semoga anak-anak yang ada di pelosok ini bisa juga menikmati hak dan manisnya pendidikan, agar saat keluar dusun atau saat dipasar tidak mudah di bohongi orang"  ujar nya.

(Chrys ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun