Mohon tunggu...
Mbah Salim
Mbah Salim Mohon Tunggu... Lainnya - Santri Sobo

Begadang

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Hikmah Menyambut Bulan Romadhon

3 April 2023   05:30 Diperbarui: 3 April 2023   06:38 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat muslim diseluruh penjuru dunia.

Betapa tidak, karena disamping bulan ini sebagai bulan puasa dan dipenuhi dengan Rahmat bulan Ramadhan merupakan momentum dimana semua amal shaleh akan dilipat gandakan pahalanya oleh ALLAH ta'ala, maka dari itu rata-rata umat Islam dibulan ini semuanya bersiap diri untuk beribadah secara total, mulai dari Shalat lima waktu dengan berjamaa, tadarus Al-qur'an, Shalat tarawih dan lain-lain, sehingga Masjid-masjid dan mushalla-mushalla selalu dipenuhi oleh jama'ah.

Namun bukan hanya itu, tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan pun masih sangat kental dikalangan masyarakat muslim diseluruh Indonesia wabil khusus orang Jawa, karena para leluhur Jawa sangat sadar bahwa menyambut datangnya bulan Ramadhan adalah bagian dari ibadah

Sebagaimana dawuh nya kanjeng Rosul MUHAMMAD Saw:

MAN FARIHA BIDUKHULI ROMADHON

HARROMALLAHU JASADAHU MINANNIRON (Al-Hadits)

Yang artinya: Barang siapa yang merasa gembira akan datangnya bulan Ramadhan, maka ALLAH mengharamkan jasadnya dari sengatan siksa neraka (Al-Hadits)

Dari pemahaman hadits diatas, maka ummat masyarakat muslim di Nusantara meliliki tradisi penyambutan bulan Ramadhan yang masih dilestarikan hingga kini, tradisi tersebut oleh orang Jawa disebut "Punggahan" seperti gambar dibawah ini:

Punggahan sendiri berasal dari kata Munggah yang berarti: naik, yang maksudnya bahwa kita berada dibulan Sya'ban akan naik ke bulan Romadhon.

Tradisi ini biasa dilakukan dengan cara berbondong-bondong datang ke Masjid-masjid atau mushalla dengan membawa makanan, berkumpul, kemudian membaca Yasin dan Do'a bersama, yang kemudian di tutup dengan ceramah, setelah itu makan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun